Singapura Kenakan Pajak Tambahan Kepada Penumpang
Minggu, 21 Januari 2018, 21:59 WIBBisnisnews.id - Otoritas penerbangan sipil Singapura(CAAS) berencana akan menaikan pajak 10 -15 dolar Singapura kepada para penumpang dari dan ke bandara Changi. Dana tambahan tersebut akan digunakan untuk membiayai perluasan bandara dan dan pembangunan Terminal 5.
Beban pajak tambahan tersebut juga berlaku terhadap penumpang transit yang dikenakan 50 persen dari biaya tambahan.
Penerapan pajak tambahan yang diperkirakan mulai berlaku tahun 2018 itu, diluar biaya keberangkatan sebesar 34 dolar Singapura. Terdiri dari biaya layanan penumpang, pajak keamanan dan retribusi yang dikumpulkan CAAS.
Pajak baru, yang dilaporkan oleh The Sunday Times bulan lalu, adalah untuk membayar proyek di Timur Changi guna memperkuat status hub. Singapura mulai membangun T5 yang akan dibuka pada 2030 sampai landasan pacu ketiga. Hal ini juga mencakup perbaikan ground di lokasi lebih dari 1.000 hektar dan pembangunan saluran air serta terowongan untuk perpindahan bagasi dan orang-orang antara T5 dan bandara saat ini.
Tidak hanya penumpang, untuk penerbangan termasuk biaya parkir dan pendaratan, diperkirakan meningkat sekitar 30 persen.
Namun, meski biaya lebih tinggi untuk penumpang dan maskapai penerbangan, Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa pemerintah masih akan menanggung sebagian besar dari total biaya untuk proyek Timur Changi.
Secara terpisah, operator bandara Changi Airport Group berkomitmen memberikan keuntungan tahunan cukup besar untuk pengembangan, dengan PAT sekitar 660 juta sing dolar pada tahun keuangan terakhir.
Terhadap dugaan kenaikan pajak tersebut, juru bicara kementerian mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan industri bersama dengan CAAS. "Rincian belum diperkuat dan kami masih mempertimbangkan berbagai pilihan."
T5 diperkirakan akan menangani 70 juta penumpang per tahun, jauh lebih tinggi daripada gabungan T1, T2 dan T3. Namun, landasan ketiga yang dibangun akan beroperasi sebelum itu, yaitu di awal 2020-an. (marloft)