3.300 Tewas, Ditemukan 20 Kuburan Massal
Rabu, 21 Juni 2017, 00:21 WIBBisnisnews.id - Lebih dari 3.300 orang tewas dalam kekerasan di wilayah Kasai Republik Demokratik Kongo sejak Oktober lalu. Angka tersebut, yang dilaporkan oleh Reuters, berasal dari sumber Gereja di negara ini.
Kematian tersebut merupakan hasil bentrokan antara tentara dan kelompok pemberontak, namun warga sipil juga terjebak dalam kekerasan tersebut.
PBB telah melaporkan penemuan lebih dari 20 kuburan massal namun telah menempatkan korban tewas sejauh ini sekitar 400 orang.
Menurut gereja, 20 desa telah hancur total, setengahnya oleh pasukan pemerintah.
Kepala hak asasi manusia PBB, Pangeran Zeid Ra'ad al-Hussein, mengatakan bahwa penyidik di provinsi Kasai telah mengidentifikasi puluhan kuburan massal bersamaan dengan bukti orang-orang yang ditembak, dibakar atau di-hack sampai mati.
"Kekejaman dilakukan oleh pasukan keamanan dan milisi yang didukung pemerintah, yang dikenal sebagai Bana Mura, yang dibentuk untuk membantu memerangi kelompok saingan yang dikenal dengan nama Kamuina Nsapu," kata Pangeran Zeid.
Dia menambahkan bahwa pemerintah daerah telah menolak akses PBB terhadap informasi tentang apa yang terjadi di wilayah tersebut. PBB mengatakan telah memiliki bukti bahwa ratusan penduduk desa dari kelompok etnis Luba dan Lulua telah terbunuh.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB kemungkinan akan memilih minggu ini mengenai apakah akan mengamanatkan penyelidikan independen atas kekerasan tersebut setelah apa yang komisaris kelompok tersebut digambarkan sebagai kekejaman mengerikan yang dilakukan di provinsi Kasai.
Pihak berwenang Kongo mengatakan mereka akan menolaknya.
Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di wilayah tersebut pada tahun lalu dan pekerja bantuan mengatakan bahwa tanggapan kemanusiaan di lapangan sejauh ini tidak memadai.
Kekerasan meletus di wilayah Kasai yang damai sekali bulan Agustus lalu, setelah kematian seorang pemimpin lokal saat berperang dengan aparat keamanan. (Gungde Ariwangsa)