Agen Perbatasan Mulai Sering Geledah Privasi
Sabtu, 18 Februari 2017, 18:53 WIBBisnisnews.id - Agen Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS mulai menggeledah ponsel dan perangkat digital lainnya dari wisatawan internasional di pos pemeriksaan perbatasan bandara AS.
Patroli Perbatasan mengatakan penggeledahan ini telah meningkat lima kali pada tahun fiskal terakhir dari presiden Obama, namun masih hanya 1 persen dari semua kedatangan internasional.
Pada tahun 2016, di bawah pemerintahan Obama, ada 23.877 penggeledahan media elektronik, meningkat 0,0061 persen dari tahun fiskal 2015 sebesar ada 4.764 kasus.
Seorang pejabat senior CBP menjelaskan, "Kami melihatnya tidak berbeda seperti penggeledahan koper. Kami telah menemukan informasi yang signifikan terkait segala masalah keamanan nasional sampai pornografi anak, untuk bukti kejahatan yang memutuskan status diterimanya orang di bawah hukum imigrasi."
American Civil Liberties Union dan Electronic Frontier Foundation mengatakan mereka merasa prihatin tentang penggeledahan perangkat digital oleh agen perbatasan.
" Peningkatan ini telah semakin mencolok bulan lalu. Kami prihatin bahwa praktik buruk yang telah berlangsung di bawah presiden Obama, makin memburuk di bawah presiden baru," kata Adam Schwartz, pengacara senior di Electronic Frontier,
Pemerintah mengatakan tidak ada hal yang berubah sebenarnya. Petugas bea cukai juga mengatakan pergeseran mungkin dirasakan karena lonjakan jumlah perangkat elektronik yang dibawa dan jenis informasi yang dapat disimpan dalam perangkat saat ini.
AS memiliki perlindungan di bawah Amandemen Keempat atas pencarian tidak masuk akal. Polisi harus mendapatkan surat perintah dari hakim sebelum mencari ponsel tersangka.
Tapi perbatasan AS adalah zona hukum abu-abu, " Agen perbatasan telah lama memiliki hak mencari barang-barang fisik wisatawan tanpa surat perintah, dan sekarang telah diperluas mencakup perangkat digital," kata pengacara ACLU, Nathan Freed Wessler.
Dari pemberitaan AP, Kelompok pendukung privasi menyarankan agar wisatawan meninggalkan ponsel dan laptop di rumah dan membeli telepon murah setelah tiba di tempat tujuan. Council on American-Islamic Relations juga menasihati para anggotanya untuk melakukan hal yang sama.
Mereka yang tidak bisa meninggalkan perangkat, harus mengenkripsi dan menutup semua aplikasi media sosial sehingga tidak dapat diakses tanpa sandi, walau agen bisa saja meminta wisatawan memberikan sandi tersebut, kata Schwartz.
Wisatawan juga harus menyadari aturan di negara lain, otoritas Israel juga dapat memeriksa ponsel di bandara.
Dan jika menolak, Patroli Perbatasan tidak bisa membuat warga AS untuk masuk, tapi agen dapat mempersulit keadaan. Sedangkan wisatawan yang bukan warga negara AS, jelas dapat ditolak masuk. (marloft)