Agresif, Korut Tembakkan Rudal Lintasi Langit Jepang
Selasa, 29 Agustus 2017, 08:55 WIBBisnisnews.id - Korea Utara menembakkan rudal balistik ke Jepang dan Samudra Pasifik pada hari Selasa 29 Agustus, kata pemerintah Jepang.
Tidak ada rudal Korea Utara melintasi Jepang selama bertahun-tahun dan peluncuran tersebut terjadi setelah masa tegang di semenanjung, setelah pengujian Pyongyang terhadap dua rudal balistik antar benua (ICBMs) bulan lalu.
Korut mengancam akan menembakkan rudal ke wilayah AS di Guam, sementara Presiden AS Donald Trump mengeluarkan peringatan apokaliptik tentang "api dan kemarahan", mengatakan senjata Washington "dikunci dan dimuat".
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan 7 sanksi terhadap Pyongyang, memperketat pembatasan ekspor, dan investasi ke Korea Utara.
Ketegangan mereda baru-baru ini, namun Kepala Staf Gabungan Selatan mengatakan bahwa rudal hari Selasa 29 Agustus diluncurkan sekitar pukul 2057 GMT Senin dari Sunan, dekat Pyongyang, terbang ke timur dan melintasi Jepang.
Rudal itu terbang sejauh sekitar 2.700 kilometer pada ketinggian maksimum sekitar 550 kilometer, katanya.
Tokyo juga mengatakan bahwa rudal tersebut meledak di pulau paling utara di Hokkaido. Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah akan melakukan langkah penuh untuk memastikan keamanan orang-orang Jepang.
"Tindakan pemberontakan mereka yang mematikan terhadap negara kita adalah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, serius dan sangat merusak perdamaian dan keamanan regional," katanya dikutip dari AFP.
AS mengkonfirmasi peluncuran dan juru bicara Pentagon, Kolonel Rob Manning mengatakan bahwa Komando Kedirgantaraan Amerika Utara (NORAD) menetapkan itu tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara.
Penembakan tersebut dilakukan beberapa hari setelah Pyongyang meluncurkan tiga rudal jarak pendek setelah dimulainya latihan militer gabungan Korea Selatan-AS Ulchi Freedom. Korut mengatakan membutuhkan senjata nuklir untuk melindungi dirinya sendiri karena melihat latihan tersebut sebagai invasi.
Namun penembakan rudal balisitik hari Selasa 29 Agustus merupakan eskalasi signifikan oleh Pyongyang. (marloft)