Alat Peledak Untuk Pesawat Etihad Disutradarai ISIS
Jumat, 04 Agustus 2017, 10:31 WIBBisnisnews.id - Komandan senior ISIS memimpin sekelompok pria Australia untuk merakit bom bagi penerbangan Etihad Airways dari Sydney. Rencana kedua lainnya yaitu gas beracun juga sedang dalam pengerjaan, kata polisi hari ini.
Alat peledak improvisasi (IED) itu akan diselundupkan ke penerbangan 15 Juli, namun usaha tersebut gagal sebelum mereka mencapai gerbang sekuriti. Dua pria telah didakwa dan yang ketiga masih diinterogasi.
"Saran ini berasal dari seorang komandan senior ISIS," kata Komisaris Polisi Federal Australia Michael Phelan.
Polisi juga menggagalkan rencana dugaan kedua yang melibatkan perangkat dispersi kimia yang dirancang untuk melepaskan hidrogen sulfida, namun pengerjaan masih tahap awal.
Hidrogen sulfida sangat beracun dan sering berakibat fatal bagi orang yang menghirupnya.
"Kami tidak hanya menghentikan IED yang diyakini naik ke pesawat, namun kami juga benar-benar menghentikan pengerjaan perangkat dispersi kimia yang dimaksud," kata Phelan.
Setelah yang pertama gagal, rencana kedua, menurut polisi, tidak harus ditargetkan di pesawat terbang.
"Ruang tertutup yang padat orang seperti transportasi umum dan seterusnya," kata Phelan, namun menambahkan bahwa pengerjaan perangkat kimia masih tahap sangat dini.
Komunikasi dengan ISIS dimulai pada bulan April dengan pengiriman komponen dan propellents melalui kargo internasional dari Turki ke orang-orang tersebut, kata polisi.
Mereka kemudian mengarahkan orang-orang ini untuk merakit bom dengan bahan peledak kelas tinggi yang akan menyebabkan kerusakan yang signifikan.
"Dengan bantuan dari komandan ISIS, terdakwa mengumpulkan IED untuk ditempatkan pada penerbangan itu," kata Phelan dikutip dari AFP.
"Ada sedikit dugaan mengapa hal itu tidak berlanjut, IED tidak lolos dari check-in."
Polisi berteori perangkat yang dilaporkan menyamar sebagai penggiling daging tidak lolos check in karena terlalu berat untuk bagasi tercatat.
IED ASAL TURKI
Tujuan penerbangan tidak terungkap, meski laporan sebelumnya mengatakan Abu Dhabi. Etihad awal pekan ini mengkonfirmasi bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang di Australia dalam penyelidikan mereka.
Polisi tidak akan mengungkapkan siapa link ISIS itu tapi mengatakan bahwa pria-pria tersebut diperkenalkan kepadanya oleh salah satu anggota keluarga yang merupakan anggota ISIS senior di Suriah.
Tentang komponen bom yang tiba di Australia, Phena mengatakan dugaannya tahap ini komponen IED berasal dari Turki. Kami sangat yakin bahwa kami telah menemukan setiap komponen dari IED tersebut.
Phelan mengatakan bahwa itu adalah salah satu plot paling canggih yang pernah dicoba di Australia.
"Jika bukan karena kerja keras badan intelijen dan penegak hukum kita dalam jangka waktu yang sangat cepat, maka kita bisa menghadapi bencana di negara ini," tambahnya. (marloft)