Alex Noerdin Hadiri ZEV Summit di Birmingham Inggris
Kamis, 13 September 2018, 08:04 WIBBisnisnews.id - Gubernur Sumsel Alex Noerdin hadiri dan tampil sebagai pembicara pada Zero Emission Vehicle Summit di Kota Birmingham Inggris.
Forum yang khusus memperkenalkan penggunaan kendaraan nol emisi itu juga dihadiri para pengusaha mobil, seperti Jaguar, Toyota dan para pengambil kebijakan.
Pemerintah Inggris menilai, Alex sebagai pemimpin dari Indonesia yang mempunyai pemikiran jauh ke depan yang proaktif untuk mengimplementasikan Paris Agreement CoP21 2015.
Dalam pertemuan itu para delegasi dari sejumlah negara menyepakati pada tahun 2030 akan menggunakan kendaraan berbahan bakar energi baru terbarukan.
Selama hampir dua periode menahkodai Provinsi Sumsel, Alex dianggap banyak menghasilkan terobosan.
Hal itu tak lain karena Alex sangat support dalam hal memperkenalkan pentingnya penggunaan transport yang rendah emisi. Dimana pada Asian Games lalu, ia telah menelurkan ide untuk menggunakan hydrogen car dan pembelajaran hydrogen car kepada siswa-siswa di Sumsel.
Alex dalam keterangan tertulisny Rabu (12/9/2018) mengatakan, Sumsel telah berkomitmen untuk menggunakan kendaraan hydrogen dengan mencari akses ke berbagai sumber di beberapa negara antara lain dengan pemerintah dna pihak swasta di Inggris.
"November 2017 lalu kami bersama Bupati Musi Banyuasin (Muba) telah mendeklarasikan komitmen penggunaan hidrogen car di gedung bersejarah Winston Churcil London. Dan bertemu dengan Rektor London Imperial Collage. Bahkan pada 10 Agustus 2018 lalu Bupati Muba bersama mitra dari Indonesia PT.Serbadinamik juga telah meluncurkan promosi penggunaan hidrogen car di London," jelasnya.
Di hadapan peserta forum Alex memperkenalkan Provinsi Sumsel dan sejumlah kelebihannya, termasuk kesuksesannya menjadi salah satu tuan rumah Asian Games 2018.
Dalam sambutannya, Alex mengatakan bahwa Provinsi Sumsel sangat strategis karena terletak dijalur pelayaran internasional Selat Malaka dan merupakan "gerbang" utama Indonesia dan dekat dengan negara-negara sahabat seperti Malaysia dan Singapura.
Alex juga memaparkan guna menghadapi Paris Agreement CoP21 2015, pihaknya telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi. Yakni dengan menggunakan kendaraan hidrogen.
Di mana untuk sektor energi Indonesia diakuinya juga menargetkan penurunan emisi sebesar 11 persen pada tahun 2013 sebesar 1,699 juta ton Co2 dalam keadaan business ass usual menjadi 1,355 juta ton Co2 dengan berbagai intervensi dan kemampuan sendiri.
" Kami berharap para peserta forum yang ada bisa berkunjung ke Sumsel untuk melakukan kerjasama dalam penggunaan kendaraan hydrogen dan infrastruktur, financial, lembaga pendidikan dan usaha lainnya. Kami sangat berterima kasih ata sperhatian dan kerjasama denga pemerintah UK ini," tutupnya.[Irwan Wahyudi]