AP II & KKP Tingkatkan Kewaspadaan Wabah Virus Korona di Bandara Soetta
Rabu, 29 Januari 2020, 16:13 WIBBisnisNews.id -- PT Angkasa Pura (AP) II melalui kantor cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) memastikan kesiapan dan kewaspadaan wabah Novel Corona Virus (Virus Korona) yag sedang melanda China dan telah menyebar ke beberapa negara lainnya.
AP II bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kementerian Keaehatan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta komit meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang baru tiba di Indonesia. Sampai dengan hari ini, Rabu (29/01/2020) tidak ditemukan penumpang yang suspect virus tersebut.
Manajemen Bandara Soetta bekerja sama dengan KKP telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk pencegahan virus tersebut masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta. Seluruh penumpang akan dideteksi melalui Thermal Scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di atas normal.
Pihak KKP juga telah menyiapkan ruangan khusus yang tidak berhubungan dengan lalu lalang penumpang, dimana ruangan tersebut memiliki akses khusus ke sisi udara untuk kemudahan evakuasi.
Dalam hal ini diperlukan, Bandara Soekarno-Hatta juga telah menyiapkan Isolated Area untuk parkir pesawat bila terdapat indikasi terdapat penumpang yang suspect selama penerbangan. Untuk tahap awal, seluruh petugas bandara khususnya di Area Terminal International diwajibkan mengenakan masker.
Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi menyatakan bahwa sejak mewabahnya virus korona tersebut, belum ada penumpang penerbangan yang terjangkit virus penyebab pneumonia berat itu.
“Perlu kami sampaikan, bahwa sejauh ini belum ada penumpang yang suspect virus korona di Bandara Soekarno-Hatta. Kami harap pengguna jasa bandara tetap tenang dan tidak panik,” kata Agus Haryadi.
“Adanya informasi yang menyebut terdapat penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang jatuh pingsan akibat terjangkit virus Korona adalah tidak benar,” tuturnya.
Sementara, Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno-Hatta Dr Anas Ma'ruf mengatakan, meskipun hingga saat ini belum ada penumpang ter-suspect virus novel corona, pengawasan dan kewaspadaan terhadap penumpang dari luar negeri tetap ditingkatkan.
KKP Siapkan Petugas Khusus
Peningkatan pengawasan juga dilakukan dengan menggunakan Health alert Card atau HAC dilakukan pembagian diatas pesawat dan diisi oleh penumpang diatas pesawat sebelum mendarat. Potongan HAC diserahkan kepada petugas KKP, sedangkan potongan lainnya disimpan penumpang. Bila dalam kurun 14 hari mengalami demam, batuk, pilek, sesak, segera berobat dengan membawa HAC tsb.
"Selain melakukan penambahan petugas khusus dari KKP yang dilengkapi Thermo Gun dan mengoptimalkan Thermal Scanner, kami juga menempatkan Isolation Chambers atau tabung isolasi di Terminal 3," ujar Anas Ma'ruf.
Anas Ma'ruf menjelaskan, Isolation Chambers tersebut berfungsi sebagai alat penanganan (mengangkut) penumpang yang diduga terpapar (suspect) Virus Korona dari Bandara menuju Rumah Sakit rujukan.
"Alat ini dilengkapi dengan sistem yang canggih seperti UV, hepa filter serta memiliki tekanan negatif sehingga kuman dan virus akan mati. Selain itu orang yang tersuspect aman di dalam tabung isolasi dan tidak beresiko menularkan kepada orang lain," terang Ma'ruf.
Lebih lanjut Anas menjelaskan, terhadap penumpang penerbangan dari China juga ditingkatkan pengawasannya. Sebelumnya hanya diawasi melalui Thermal Scanner saja, namun saat ini pemeriksaan langsung dilakukan di depan pintu pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kewaspadaan ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan setiap penumpang (satu per satu) di depan pintu pesawat sebelum turun dari pesawat, selanjutnya Petugas KKP meminta potongan HAC yang telah diisi di atas pesawat dan setelah itu kembali diawasi menggunakan Thermal Scanner yang sifatnya massal," pungkas Ma'ruf.(nda/helmi)