AP I Butuh 1.000 UMKM di 10 Bandara Miliknya
Rabu, 10 Juli 2019, 14:12 WIBBisnisnews.id -- PT Angkasa Pura (AP) I membutuhkan sekitar 500 sampai 1.000 UMKM untuk mengisi di stand di 14 Airport atau bandara dan 14 anak perusahaan milik BUMN itu. Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menjalin kerja sama dengan BUMN sektor bandara tersebut.
Anggota HIMPI Bagas Adhadirgha usai bertandang ke Bali untuk mengunjungi BPD HIPMI Bali mengatakan, permasalahan serius pada UMKM di Bali adalah memerlukan bantuan dalam hal pemasarah dan sebagainya.
Bagas menilai HIPMI Bali adalah salah satu mutiara HIPMI. Saat di kantor KBRI Singapura terdapat produk dari HIPMI Bali, yaitu cokelat COD milik Mantan Ketua Umum BPD HIPMI Bali I.G.A.A Indah Trimafo Yudha. Lalu ada juga bisnis milik Ketum IGN Darmaputra yaitu klinik kecantikan DNI yang sudah mempunyai cabang dimana-mana.
Oleh karena itu, Bagas berinisiatif membuat perjanjian kerja sama dengan AP I untuk kembangkan UMKM anggota HIPMI khususnya di Bali. Selanjutnya, UMKM anggota HIPMI lainnya bisa langsung menindaklanjuti sesuai kondisi dan kemampuan masing-masing.
Dikatakan, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I itu kolega saya, alhamdulillah kita bisa langsung deal. Jadi mereka (Angkasa Pura I) punya 14 Airport dan 10 anak perusahaan. "Semua terbuka untuk UMKM HIPMI seluruh Indonesia," ujar Bagas di depan anggota dan pengurus BPD HIPMI Bali, kemarin.
Menurut Founder sekaligus CEO Asia Aero Technology, setelah pertemuan dengan petinggi PT Angkasa Pura I tersebut, pada bulan Agustus 2019 nanti akan dapat langsung dilakukan launching kerjasama dengan HIPMI Bali.
Bagas Adhadirgha usai bertandang ke Bali untuk mengunjungi Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Bali.
"Salah satu hal kongkrit yang bisa kami lakukan, jadi untuk teman-teman HIPMI mau membuka bisnis apapun silahkan, cafe, refleksi, souveni dan sebagainya akan saya bukakan jalannya. Temen-temen bisa kembangkan bisnisnya di situ," tambahnya saat dikonfirmasi Bisnisnews.id, Rabu (10/7/2019).
Pengusaha muda yang menjabat sebagai Ketua Bidang IX Internasional dan Pariwisata BPP HIPMI tersebut menjelaskan bahwa solusi kongkrit seperti ini akan terus Ia lakukan sampai nanti seandainya terpilih menjadi Ketua Umum HIPMI. Menurut Bagas, jika sering turun ke BPD dan BPC maka Ia akan tahu kebutuhan mereka dan bagaimana mencarikan solusinya.
"Seperti 2 minggu lalu ketika bertandang ke Kepulauan Riau (Kepri), salah satu anggota HIPMI menyampaikan ada tantangan perdagangan dengan Singapura. Saya langsung menghubungi Kedubes Singapura dan tidak lama kemudian dilakukan pertemuan investor Indonesia di Batam dengan Singapura," tutupnya.(Helmi)