AS Berlakukan Sanksi, Demonstrasi Pro Iran Berlanjut
Jumat, 05 Januari 2018, 18:04 WIBBisnisnews.id - Demonstrasi pro-rezim dijadwalkan mencapai Teheran pada hari Jumat 5 Januari karena Washington memberi sanksi baru terhadap Iran dan meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Pejabat Iran menyalahkan komplotan CIA, Israel dan Arab Saudi atas kerusuhan lima hari di negara tersebut.
Empat puluh demonstrasi diperkirakan terjadi di seluruh provinsi Teheran setelah sholat Jumat, termasuk di kota-kota lain mendukung pemerintah.
AS memberlakukan sanksi terhadap lima perusahaan Iran yang diduga melakukan program rudal balistik ilegal.
"Sanksi ini menargetkan entitas kunci yang terlibat dalam program rudal balistik Iran, yang diprioritaskan Iran dibanding kesejahteraan ekonomi rakyat," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dikutip dari AFP.
Masih sulit untuk mengukur siapa yang terlibat dalam kerusuhan yang dimulai pada 28 Desember, mengambil 21 nyawa dan menyebabkan ratusan penangkapan.
Para pendukung Presiden Hassan Rouhani telah menyalahkan saingan konservatif karena memicu kemarahan atas masalah ekonomi.
Kaum konservatif menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Rouhani harus berbuat lebih banyak untuk membantu kaum miskin. Parlemen sudah mulai mencabut kenaikan pajak bahan bakar dalam anggarannya yang baru-baru ini.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat mengenai masalah tersebut hari Jumat atas permintaan Amerika Serikat.
Rusia mengkritik Amerika Serikat karena telah meminta rapat tersebut dan tetap tidak jelas apakah anggota dewan lainnya akan berusaha untuk memveto AS. (marloft)