AS Janji Terapkan Sanksi Terkuat Dalam Sejarah Iran
Senin, 21 Mei 2018, 21:20 WIBBisisnews.id - Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan AS memberlakukan sanksi terkuat dalam sejarah terhadap Iran.
Dalam sebuah pidato di Washington, diplomat top Amerika mengatakan Iran akan berjuang untuk mempertahankan ekonominya tetap hidup, setelah sanksi diberlakukan.
Dia mengatakan dia akan bekerja sama dengan Pentagon dan sekutu regional untuk mencegah agresi Iran.
Awal bulan ini, Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Iran 2015.
Dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya sebagai sekretaris negara, Pompeo mengumumkan "Rencana B" pemerintah untuk melawan Iran pada hari Senin 21 Mei.
Dia menetapkan 12 syarat Washington yang perlu dipenuhi untuk setiap kesepakatan baru dengan Teheran, termasuk menarik semua pasukannya keluar dari Suriah dan mengakhiri dukungan bagi pemberontak di Yaman.
Diplomat top Amerika itu mengatakan keringanan sanksi hanya akan datang ketika Washington telah melihat perubahan nyata dalam kebijakan Iran.
"Kami akan menerapkan tekanan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rezim Iran," katanya.
"Para pemimpin di Teheran tidak akan ragu tentang keseriusan kami. Iran tidak akan pernah lagi memiliki kekuasaan penuh untuk mendominasi Timur Tengah."
Setelah keputusan Presiden Trump dua minggu lalu untuk menarik AS dari perjanjian nuklir Iran era Obama, Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi ekonomi tidak akan segera dipaksakan kepada Teheran, tetapi akan dikenakan periode tiga dan enam bulan.
Dilansir BBC, keputusan AS untuk keluar dari pakta itu dikritik secara bulat oleh Prancis, Jerman, Inggris dan Rusia. Israel memuji keputusan pemerintahan Trump. (marloft)