AS Miliki Direktur CIA Perempuan Pertama
Jumat, 18 Mei 2018, 10:05 WIBBisnisnews.id - Senat AS pada hari Kamis 17 Mei mengumumkan Gina Haspel sebagai direktur CIA perempuan pertama, meskipun ada keberatan di antara beberapa anggota parlemen tentang keterlibatannya di masa lalu dalam penyiksaan para tersangka teror.
Pilihan Presiden Donald Trump ini berhasil memimpin Central Intelligence Agency (CIA) dengan suara 54-45.
"Selamat kepada Direktur CIA baru kami, Gina Haspel!" presiden men-tweet dan menggambarkannya sebagai sangat berkualitas.
Dua Partai Republik menentangnya, sementara Senator Republik John McCain, yang disiksa selama bertahun-tahun sebagai tawanan perang di Vietnam, juga menentang pencalonannya tetapi ia berada di Arizona berjuang melawan kanker otak dan tidak bisa memilih.
Haspel, 61 tahun, seorang spesialis Rusia yang menghabiskan karirnya di dinas rahasia, mengambil alih pimpinan dari Mike Pompeo, yang baru-baru ini diangkat Trump sebagai sekretaris negara.
Haspel secara luas dihormati sebagai agen lapangan yang disiplin dan non-politik. Dia bangkit untuk mengelola jaringan klandestin global sebelum menjadi wakil direktur CIA satu tahun yang lalu.
Tetapi dengan masa lalunya yang tiba-tiba menjadi sorotan, ia mengalami proses konfirmasi yang kontroversial di mana para anggota parlemen mengkritik pekerjaannya setelah serangan 11 September 2001, ketika ia mengawasi penjara rahasia di Thailand.
Di sanalah Al-Qaeda mencurigai Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim al-Nashiri disiksa dengan teknik interogasi air yang kemudian dikutuk sebagai penyiksaan.
Dilansir AFP, Haspel berjanji kepada anggota parlemen bahwa dia tidak akan pernah membawa CIA kembali ke teknik interogasi yang disempurnakan. Dia menulis dalam surat tindak lanjut kepada anggota parlemen bahwa program keras bukan merupakan salah satu yang seharusnya dilakukan CIA." (marloft)