AS Resmi Tinggalkan Kesepakatan, Indonesia Pertimbangkan Niat Gabung
Rabu, 25 Januari 2017, 21:41 WIBBisnisnews.id - Pemerintah tertarik mengejar kemitraan ekonomi bilateral dengan AS. Australia berharap kekosongan AS diisi Indonesia atau China. AS sendiri resmi menarik diri dari perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP) Senin kemarin.
" Pemerintah juga mempertimbangkan kembali niatnya untuk bergabung dengan TPP," kata Dewi Fortuna Anwar, Deputi Sekretaris kantor Wakil Presiden, kepada Reuters hari ini
"Penekanan kami ke depan adalah lebih kepada kerjasama ekonomi bilateral antara Republik Indonesia dan AS. Ini akan menjadi kerjasama bilateral yang komprehensif, termasuk untuk perdagangan dan investasi" katanya.
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, bertemu Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan, pada hari ini untuk membahas cara-cara meningkatkan perdagangan antara kedua negara.
Indonesia akan fokus pada diskusi untuk transaksi perdagangan bilateral dengan Uni Eropa dan Australia, sambil memantai kemajuan TPP, kata Ketua Dewan Investasi Indonesia, Thomas Lembong, kepada wartawan secara terpisah.
" Saya telah melihat komentar Menteri Perdagangan Australia yang meminta China dan Indonesia untuk bergabung dalam TPP untuk menggantikan AS," kata Lembong.
Mantan Menteri Luar Negeri, Alexander Downer memang menekankan kemungkinan untuk mengganti AS yang menarik diri dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) dengan Indonesia atau China.
Di tempat terpisah, Menteri Perdagangan, Steve Ciobo, lebih menggembar-gemborkan kemungkinan bahwa kesepakatan TPP akan maju tanpa AS, yang disebut 12 minus 1.
Ciobo menekankan bahwa Australia telah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan China dan AS, sehingga tidak akan berspekulasi apakah negara lain akan menjadi pengganti AS.
"Dari perspektif Australia, saya akan terus membuka akses pasar. Kami tengah bernegosiasi dengan Indonesia dan saya berharap dapat menyimpulkan perjanjian perdagangan dengan Indonesia tahun ini."
Beda dengan Australia, Jepang merasa ekonomi terbesar, Amerika Serikat perlu meratifikasi kesepakatan TPP.
"Kami ingin terus membujuk AS manfaat strategis dan ekonomi," kata Menteri Perdagangan, Hiroshige Seko kepada wartawan.
Harapan tinggal harapan, Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani tiga nota presiden Senin kemarin, salah satunya adalah memorandum Presiden yang menyerukan penarikan AS dari Trans-Pacific Partnership. Trump memenuhi janji kampanyenya yang katanya akan membantu bisnis di Amerika.
"Hal besar bagi pekerja Amerika, tentang apa yang baru saja kami lakukan," kata Trump ketika ia menandatangani memorandum presiden di meja Resolute di Oval Office. (marloft)