AS Setuju Ringankan Sanksi Nuklir Iran ... Untuk Sementara
Sabtu, 13 Januari 2018, 08:36 WIBBisnisnews.id - Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat 12 Januari bahwa untuk saat ini dia tidak mengajukan sanksi nuklir baru kepada Iran agar kesepakatan 2015 tetap berjalan.
Pemimpin Partai Republik itu dengan enggan setuju menandatangani keringanan sanksi, memastikan Washington memenuhi komitmennya selama 120 hari lagi, namun dia memperingatkan bahwa untuk yang terakhir kalinya.
Selama periode empat bulan tersebut, Trump sekarang menginginkan kongres utama Amerika dan Eropa membuat kesepakatan baru, tanpa perlu negosiasi dengan Teheran, untuk menggantikan kekurangan dalam kesepakatan saat ini.
"Meskipun saya memiliki kecenderungan kuat, saya belum menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.
"Sebagai gantinya, saya telah menggariskan dua kemungkinan jalan keluar: memperbaiki kerugian dari kesepakatan itu, atau Amerika Serikat akan menarik diri."
Kesepakatan baru yang menurut Trump digariskan dalam undang-undang AS dan melibatkan Inggris, Prancis dan Jerman, akan memberlakukan kontrol lebih ketat terhadap Iran jika keringanan sanksi berlanjut.
Secara khusus akan menerapkan pembatasan permanen, tidak hanya pabrik nuklir Iran tetapi juga program rudalnya.
"Ketentuan ini pasti tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Kebijakan saya adalah menolak semua jalan Iran menuju senjata nuklir, tidak hanya selama 10 tahun, tapi selamanya," kata Trump.
"Jika Iran tidak mematuhi ketentuan ini, sanksi nuklir Amerika akan otomatis dilanjutkan."
Trump juga mendesak Kongres untuk mereformasi undang-undang AS sehingga presiden tidak lagi diminta untuk menyatakan setiap 90 hari apakah menurutnya Iran sesuai, atau memperbaharui keringanan sanksi setiap 120 atau 180 hari.
Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif men-tweet bahwa keputusan Trump dan pengumuman tersebut sebagai upaya putus asa merongrong kesepakatan multilateral yang solid.
Kesepakatan 2015, katanya, "tidak dapat dinegosiasikan. Alih-alih mengulangi retorika, AS malah harus menyesuaikan diri sepenuhnya, sama seperti Iran." (marloft)