Awas, Hacker Pembobol Uang Nasabah di Mesin ATM
Sabtu, 17 Maret 2018, 15:40 WIB
Bisnisnews.id - Hati-hati mengambil uang melalui mesin ATM di tempat sepi yang jauh dari keramaian. Untuk mengantisipasi sasaran para sindikat pembobol saldo nasabah melaluI ATM, cari tempat mesin ATM yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan ada petugas keamanan.
Baru-baru ini Polda Metro Jaya telah membongkar dan menangkap jaringan sindikat hacker spesialis pembobol rekening melalui mesin ATM dengan teknik skimming yang melibatkan tiga warga Rumania, seorang Warga Hungaria dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
Kelompok yang telah beroperasi sejak 2017 itu, Petugas Kepolisian telah menemukan sejumlah deepskimmer dan 1.447 kartu ATM serta encorder. Melalui alat itu, pembobol merekam PIN kartu debit pada slot kartu mesin ATM yang telah dipasang alat skimmer.
Dalam operasinya, para pelaku mencari target mesin-mesin ATM yang tidak ada penjagaan keamanan, jauh dari keramaian, dan di dalam ruangan ATM tidak dilengkapi perangkat monitor atau kamera CCTV
Skimming
Apa itu skimming ? Dan bagaimana cara kerjanya ? Situs howstuffworks.com, melansir, modus ini menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetic kartu kredit atau kartu debit secara ilegal. Setelah menggandakan PIN, pelaku leluasa mengambil uang para nasabah.
Pita magnetic itu sendiri adalah garis lebar hitam di belakang kartu debit atau kredit. Fungsinya sama seperti kaset tape. Yaitu menyimpan berbagai data seperti suara, gambar, atau bit biner.
Laman BankTech, Jumat (15/3/2018), menyebutkan ada beberapa cara yang dilakukan para hacker itu untuk menguras uang nasabah di mesin ATM.
Pertama, si hacker memasan skimmer di mesin ATM yang telah mereka anggap aman. Lalu pelaku mengganti mulut kartu padaATM dengan serupa aslinya. Mereka tentu juga telah memasang alat skimmer guna merekam data pin ATM para nasabah.
Kedua adalah, mengkloning, dan itu terjadi ketika nasabah memasukan kartu debit, maka alat skimmer langsung bekerja mengkloning data-data yang terdapat pita magnetik.
Ada dua cara dalam proses menduplikasinya. Pertama adalah cara manual yang dilakukan setelah korban selesai bertransaksi di ATM. Si pelaku kembali ke mesin ATM dan mengambil chip data yang sudah disiapkan sebelumnya.
Cara kedua lebih canggih. Dari skimmer itu pelaku hanya mendapatkan data pin kartu korban melalui SMS kemudian dibobol dari rekan pelaku di negara lain.
Bukan hanya perekam data, pelaku pun menambahkan alat semacam kamera pengintai (CCTV) untuk merekam gestur tangan si korban ketika memencet keypad untuk memasukkan pin kartu. Maka dari itu, ketika akan bertransaksi di ATM sebaiknya menutup dengan tangan satunya. (Syam S)