Awas, Ada 249 Titik Blackspot di Seluruh Indonesia
Kamis, 23 Januari 2020, 06:05 WIBBisnisNews.id -- Dalam rangka peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Pasca Kecelakaan di Pagar Alam dan Subang serta Penanganan Penyelenggaraan Transportasi Online dibahas bersama dalam pertemuan Dirjen Hubdat Budi Setiyadi bersama pemangku kepentingan di Jakarta, kemarin.
Rachman Arief Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR menanggapi kecelakaan di Pagar Alam dan Subang. “Berdasarkan data kami, total _blackspot_ di seluruh Indonesia ada 249. Secara bertahap sudah kami identifikasi jenis-jenis penangangan untuk memperbaiki lokasi _blackspot_ tersebut,” kata Rachman.
Sementara, terkait keselamatan untuk Tanjakan Emen, Subang Jawa Barat, Rachman dengan tegas mengatakan sudah ada membuat jalur penyelamat di 3 titik. Rachman juga menjelaskan bahwa pihaknya menyadari bahwa terkait ODOL perlu sebuah gudang untuk menampung muatan yang berlebih.
“Dari dulu masalahnya JT itu bagaimana barangnya diturunkan setelah kendaraan dinyatakan muatannya berlebih, tidak ada gudang. Berikutnya bagaimana kita berkomitmen bersama-sama untuk melakukan percontohan ini. Untuk tol dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah dibuat Weigh in Motion (WIM) di beberapa titik,” jelas Rachman menegaskan komitmen yang telah ditempuh Ditjen Bina Marga.
Ada Pengecualian ODOL
Sebelumnya terkait penanganan Truk ODOL, Kemenhub dan Kemenperin telah bersepakat akan memberlakukan pengecualian untuk kendaraan ODOL yang mengangkut semen, baja, kaca lembaran, beton ringan, air minum dalam kemasan hingga maksimal tahun 2022.
Meski demikian semula pada 31 Desember Kemenperin meminta peninjauan kembali dan penyesuaian waktu kebijakan Zero ODOL hingga 2023-2025. Hal inilah yang tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh Kemenhub karena telah ditetapkan pada _road map_ pada tahun 2021 akan Zero ODOL.
Ditjen Hubdat dalam waktu dekat akan mengundang operator angkutan barang, angkutan reguler barang, dan angkutan pariwisata untuk sosialisasi mengenai keselamatan.
“Ini tahap awal untuk melakukan kerja sama selanjutnya dalam acara seperti festival angkutan yang pada akhirnya untuk menggiring bahwa pengusaha angkutan harus mengutamakan keselamatan. Menyelenggarakan angkutan oke, tapi keselamatan harus menjadi yang utama,” jelas Dirjen Budi.
Dalam acara hari ini hadir juga sebagai peserta diskusi yaitu Darmaningtyas sebagai pengamat transportasi dari Instran, Djoko Setijowarno yaitu pengamat transportasi Unika Soegijapranata, Agus Taufik dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Azas Tigor dari Fakta Indonesia, Agus Pambagio selaku pengamat transportasi.
Turut mendampingi Dirjen Budi yakni Sekretaris Direktorat Jenderal Hubddat Cucu Mulyana, Direktur Prasarana Transportasi Jalan M. Risal Wasal, Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani, dan Direktur Lalu Lintas Jalan Pandu Yunianto. (nda/helmi)