BBM Satu Harga Sudah Jangkau Rote Ndau NTT
Senin, 22 Juli 2019, 06:27 WIBBisnisnews.id -- Program BBM Satu Harga terus dioptimalkan di seluruh wilayah NKRI. Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu agenda prioritas pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang termasuk dalam Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Plt. Dirjen Migas, Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, dengan adanya SPBU BBM Satu harga ini, masyarakat Rote Ndao, NTT kini masyarakat bisa membeli BBM dengan harga standar Pemerintah. Hal itu bisa mereka nikmati karena BBM Satu Harga sudah hadir dan melayani mereka di daerah terdepan NKRI itu.
"Warga di ujung selatan NKRI itu sebelumnya harus mengeluarkan uang hingga Rp15.000 per liter untuk mendapatkan BBM, kini cukup membayar Rp6.450 per liter untuk Premium dan Rp5.150 per liter untuk Solar," kata Djoko Siswanto, kemarirn.
Dia menambahkan, Menteri ESDM Ignasius Jonan komit mewujudkan Nawacita Jokowi- Jusuf Kalla dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara Nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.
Menurut Djoko, Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Badan Usaha Pelaksana Penugasan terus melakukan pemetaan lokasi sasaran program BBM Satu Harga. Program BBM Satu Harga di wilayah NTT telah beroperasi 2 titik di tahun 2017 dan 5 titik di tahun 2018.
"Untuk tahun 2019 direncanakan dibangun 40 titik BBM 1 Harga di mana untuk wilayah NTT akan dibangun 9 titik BBM Satu Harga," jelas Djoko.
Sementara, Bupati Rote Ndao mengungkapkan bahwa kehadiran SPBU BBM Satu Harga disambut dengan penuh syukur oleh masyarakat Rote Ndao. "Kami atas nama Pemerintah Rote Ndao mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi melalui Menteri ESDM serta Pertamina yang telah memberikan perhatian bagi kami masyatakat Rote Ndao. Masyarakat dan pelaku usaha harus dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan," ucap Paulina.
Dia melanjutkan, masyarakat Rode Ndao terkadang mengalami kekurangan BBM, apalagi ketika musim hujan dan angin tiba. Oleh karena itu, Pertamina diharapkan dapat membangun jobber atau depot BBM mini di daerah tersebut.
"Di Rote ini kadang-kadang ada kelangkaan BBM karena tidak ada penyeberangan. Terutama saat hujan dan angin. Kami mengharapkan dapat dibangun jobber untuk mengatasi masalah ini," katanya.
Plt Dirjen Migas Djoko Sistwanto meminta Pertamina untuk membangun jobber di Rote Ndao. "Kami harapkan dapat dibangun jobber dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Suplai BBM ke SPBU Rote Ndao dipasok dari TBBM Tenau, Kupang, melalui kapal laut dan dilanjutkan mobil tangki dengan menempuh perjalanan sekitar 8 - 9 jam untuk sampai ke tujuan.
SPBU ini memiliki kapasitas tangki pendam untuk Premium 40 KL, Solar 20 Kl dan Pertalite 20 KL. Sementara layanan di SPBU ini terdiri dari 8 nozzle, sebanyak 4 nozzle untuk Premium, 2 nozzle Solar dan 2 nozzle Pertalite dengan kapasitas sampai 50 KL/bulan.(helmi)