Belanja Militer China Melaju Di 2018
Senin, 05 Maret 2018, 20:46 WIBBisnisnews.id - China mengumumkan pada hari Senin 5 Maret kenaikan anggaran pertahanan sebesar 8,1 persen untuk tahun 2018.
Beijing akan mencairkan 175 miliar dolar untuk militernya, menurut sebuah laporan anggaran yang dipresentasikan sebelum sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional tahunan.
"Kami akan mematuhi jalur China dalam memperkuat angkatan bersenjata kami, memajukan semua aspek pelatihan militer dan kesiapsiagaan perang, dan dengan tegas melindungi kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan nasional," Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan dalam sebuah laporan kepada legislatif.
Tetangga China dan Amerika Serikat telah menyaksikan saat Beijing telah memodernisasi militernya, mengurangi pasukan daratnya sementara belanja senjata canggih.
Li mengatakan bahwa militer telah mengurangi jumlah pasukan sebanyak 300.000 orang, sehingga tersisa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dengan kekuatan dua juta orang.
Pada saat yang sama, Beijing telah memberlakukan klaim yang semakin tegas terhadap Laut China Selatan yang diperebutkan, saat konfrontasi dengan Jepang mengenai pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur dan dengan India di wilayah perbatasan Himalaya.
Pengeluaran 2018 naik tujuh persen dibanding tahun lalu dan 7,6 persen pada 2016. China menghabiskan 151 miliar untuk PLA tahun lalu, anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia namun masih empat kali lipat kurang dari pengeluaran AS 603 miliar dolar, menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis, sebuah kelompok pemikir yang berbasis di London.
Dari pemberitaan AFP, peningkatan anggaran pertahanan telah hampir sejalan dengan output ekonomi nasional China dalam beberapa tahun terakhir. Perekonomian tumbuh sebesar 6,9 persen pada 2017 dan pemerintah mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan menargetkan pertumbuhan sekitar 6,5 persen pada tahun 2018. (marloft)