Bentrok Massa Aksi Kedaulatan Rakyat dan Aparat Keamanan Ratusan Pengunjuk Rasa Dilarikan ke Rumah sakit
Rabu, 22 Mei 2019, 14:37 WIBBisnisnews.id - Bentrok antara aparat keamanan dengan massa Aksi Kedaulatan Rakyat di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat Rabu (22/5/2019) dini hari menimbulkan korban jiwa. Sebanyak enam orang diinformasikan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dibawa ke rumah sakit terdekat.
Massa Aksi Kedaulatan rakyat yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu mendatangi kantor badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di jalan Thamrin sejak Selasa (21/5/2019) sebagai reaksi atas pengumuman KPU hasil final penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres).
Pada Selasa siang ribuan massa Aksi Kedaulatan Rakyat terus bertambah, dan berhasil didesak mundur oleh pihak aparat keamanan hingga ke arah Petamburan, Tanah Abang, sehingga terjadi bentrok pada rabu dini hari. Siang ini massa terus bertambah, datang dari berbagai pelosok di DKI Jakarta dengan tututan yang sama.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian terkait bentrokan yang terjadi sejak Rabu dini hari yang menyisakan banyak korban jiwa.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, seluruh korban bentrokan yang dilarikan ke rumah sakit biaya perawatannya akan ditanggung Pemda DKI Jakarta.
"Para korban yang dilarikan ke rumah Sakit di Jakarta akan kami bantu perawatannya dan biayanya," kata Anies pada awak media, Rau (22/5/2019) di Jakarta.
Kendati belum diketahui data pasti berapa jumla korban, namun Aies memperkirakan, berdasarkan korban yang dibawa ke lima rumah sakit di DKI Jakarta tercatat sekitar 200 orang dan enam orang dilaporkan meninggal dunia.
Anies mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan dan mendata para korban yang masuk di rumah sakit. Kendati demikian Anies menghimbau semua pihak menahan diri dan lebih bijaksana dalam menyikapi situasi yang terjadi.
Kepala Staf Kepresidenan Jend. Purn. TNI Moeldoko menghibau masyarakat menghindari kerumunan massa. Dicurigai ada kelompok tertentu yang mendompleng. Dia juga meminta semua pihak jangan memprovokasi.
Terkait digunakannya peluru tajam dalam menghalau massa, Moeldoko mengatakan tidak ada. Dia juga mengatakan belum mendapatkan informasi resmi soal jumlah korban kerusuhan Rabu dini hari.
Sementara itu politisi gaek yang juga Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amin Rais dalam pernyatannya yang beredar di media sosial Rabu menegaskan, akan meminta pertanggungjawaban para pelaku penembakan.
"Saya sangat sedih dan polisi-polisi yang secara ugal-ugalan dalam menangani massa. Saya selaku umat Islam, minta pertanggungjawabanmu," tegasnya
Buntut aksi tersebut, dua ambulan milik Korps Brimob Polda Metro Jaya dibakar massa di samping Jembatan Slipi Jaya. Selain itu, tiga bus dan satu mobil lainnya milik Brimob Polda Metro Jaya rusak berat akibat dilempari batu oleh massa. Sejumlah pasukan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara (AU) dibantu petugas keamanan gedung Wisma 77 berusaha memadamkan api yang membakar dua bus tersebut. (Jam/Tim BN)