Bersikeras Lepas Dari Spanyol, Polisi Lukai Ratusan Pemilih
Minggu, 01 Oktober 2017, 23:36 WIBBisnisnews.id - Walikota Barcelona mengatakan setidaknya 460 orang telah terluka karena polisi telah menggunakan kekuatan untuk mencoba mencegah pemungutan suara dalam referendum kemerdekaan Catalonia.
Pemerintah Spanyol telah berjanji untuk menghentikan sebuah poling yang dinyatakan ilegal oleh pengadilan konstitusional negara tersebut.
Polisi mencegah orang untuk memilih dan mengambil surat suara dan kotak di tempat pemungutan suara.
Di ibukota regional Barcelona, polisi menggunakan pentungan dan menembakkan peluru karet saat demonstrasi pro-referendum.
Situasi terkini
Dengan korban cedera menjadi 460, Walikota Barcelona Ada Colau mengecam tindakan polisi terhadap apa yang dia katakan sebagai populasi tak berdaya di wilayah ini.
Pemimpin Catalan, Carles Puigdemont mengatakan, "Penggunaan kekerasan tidak dapat dibenarkan oleh negara Spanyol dan tidak akan menghentikan kehendak orang-orang Catalan."
Sementara itu, kementerian dalam negeri Spanyol mengatakan 12 petugas polisi terluka dan 3 orang ditangkap. Ditambahkan bahwa 92 TPS telah ditutup.
Polisi nasional dan penjaga sipil, pasukan paramiliter yang bertugas seperti polisi, dikirim ke Catalonia dalam jumlah besar untuk mencegah pemungutan suara berlangsung.
Di Girona, polisi anti huru hara menghancurkan jalan ke sebuah tempat pemungutan suara dan secara paksa memindahkan mereka yang ingin memberikan suara.
Sejak Jumat (29/9/2017), ribuan orang telah menduduki sekolah dan bangunan lainnya yang ditunjuk sebagai tempat pemungutan suara agar mereka tetap terbuka.
Di beberapa daerah, petani menempatkan traktor di jalan dan di depan pintu pemungutan suara. Petugas pemadam kebakaran telah bertindak sebagai perisai manusia antara polisi dan demonstran.
Penyelenggara referendum menyerukan perlawanan damai terhadap tindakan polisi.
Sementara itu, pertandingan FC Barcelona melawan Las Palmas pada hari Minggu 1 Oktober akan dimainkan secara tertutup, setelah Barcelona mengatakan bahwa liga sepak bola menolak untuk menangguhkan permainan tersebut.
Pemungutan suara
Catalonia sebuah daerah kaya dengan 7,5 juta orang di timur laut Spanyol serta memiliki bahasa dan budayanya sendiri.
Wilayah ini memiliki tingkat otonomi yang tinggi, namun tidak diakui sebagai negara yang terpisah berdasarkan konstitusi Spanyol.
Surat suara hanya berisi satu pertanyaan: "Apakah Anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?" Ada dua kotak: Ya atau Tidak.
Tekanan untuk menentukan nasib sendiri telah tumbuh selama lima tahun terakhir.
Tapi anggota serikat Spanyol berpendapat Catalonia sudah menikmati otonomi luas di Spanyol, bersama dengan daerah lain seperti Basque Country dan Galicia.
Spanyol menentang
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan bahwa pemungutan suara bertentangan dengan konstitusi, mengacu pada kesatuan tak terpisahkan dari bangsa Spanyol, tanah air dan tak terpisahkan dari semua orang Spanyol.
Jurubicara pemerintah pusat Inigo Mendez de Vigo menuduh pemerintah Catalan bersikap tidak fleksibel dan sepihak.
Sebelum hari Minggu, demonstrasi oleh para aktivis kemerdekaan telah berlangsung damai. Ribuan petugas polisi tambahan dikirim ke wilayah tersebut, banyak di antaranya dibawa dua kapal di pelabuhan Barcelona.
Pemerintah Spanyol telah menempatkan kepolisian Catalonia di bawah kendali pusat dan memerintahkan pasukan regional, Mossos d'Esquadra untuk membantu menghentikan referendum ilegal tersebut.
Dilansir dari BBC, sebelum jajak pendapat tersebut, pihak berwenang Spanyol menyita materi suara, mengenakan denda untuk pejabat Catalan dan untuk sementara menahan puluhan politisi. Polisi juga telah menduduki pusat telekomunikasi pemerintah Catalonia. (marloft)