BTN dan Menristekdikti Luncurkan Program Kredit Pendidikan
Selasa, 10 April 2018, 20:34 WIBBisnisnews.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk meluncurkan kredit pendidikan (student loan) untuk mahasiswa senilai Rp 200 juta per mahasiswa dengan bunga 6,5 persen flat selama lima tahun.
Peluncuran yang ditandai penekanan tombol sirine tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan Direktur Bank BTN Budi Satria (kiri), Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad dan Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenrstekdikti,
di Gedung Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa (10/4/2018)
Maryono mengatakan, kredit pendidikan tersebut diluncurkan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
"Sesuai dengan arahan presiden beberapa pekan yang lalu di rapat seluruh dirut dan komisaris utama seluruh perbankan diarahkan supaya perbankan itu busa memikirkan untuk bisa memberikan kredit pendidikan," kata Maryono
Saat ini, ungkap Maryono, masyarakat Indonesia bukan hanya menempatkan hunian sebagai kebutuhan primer. Pendidikan saat ini-pun sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Pemenuhan kebutuhan pendidikan tersebut, turur Maryono masih terhalang masalah tingkat ekonomi masyarakat Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per akhir 2017 menunjukkan, hanya 8,15 persen dari penduduk berumur 15 tahun ke atas yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang Perguruan Tinggi (PT).
BPS juga merekam adanya ketimpangan pendidikan yang sangat besar di mana presentase penduduk 15 tahun ke atas dengan ekonomi teratas yang menamatkan perguruan tinggi lebih besar 17 kali lipat dibanding kelompok yang sama pada tingkat ekonomi terbawah.
Melalui kredit pendidikan ini, diharapkan dapat membantu Para mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
"Kami akan menggandeng 101 universitas untuk mempermudah masyarakat mengakses kredit pendidikan BTN dan hari ini ada 23 Perguruan Tinggi yang telah siap untuk menandatangani kerja sama. Ke depannya, kami juga akan terus bermitra dengan perguruan tinggi lainnya," jelasnya.
Kredit pendidikan racikan Bank BTN tersebut dapat dinikmati debitur existing Bank BTN. Debitur existing yang dimaksud yakni nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) baik subsidi maupun non-subsidi hingga Kredit Agunan Rumah (KAR).Debitur existing dengan penghasilan tetap maupun tidak tetap dapat mengakses pinjaman tersebut.
Melalui Kredit Pendidikan dengan fasilitas KAR BTN Top Up, debitur existing bisa menggunakan dana pinjaman untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan di antaranya biaya masuk sekolah atau kuliah, biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), daftar ulang, dan kebutuhan penunjang pendidikan lainnya.
"Saat ini kerjasama penyaluran kredit baru dengan perguruan tinggi negeri. Nanti kemudian akan kita kembangkan pada swasta."
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berharap dengan adanya kredit pendidikan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga bisa menaikkan daya saing yang saat ini tertinggal dari Vietnam, Malaysia, Singapur dan Thailand.
"Kalau pendidikan tingginya makin baik dengan sentuhan bankir anak Indonesia tidak lagi putus (kuliah) bisa selesai dan harapan ke depan bisa mencari kerja yang lebih baik dan mampu membayar hutangnya," kata Nasir.
Nasir juga berharap kredit pendidikan tidak akan menjadi sesuatu yang justru menyulitkan bagi mahasiswa ke depannya. "Jangan sampai kredit membelenggu mahasiswa, kami ingin membantu mahasiswa menyelesaikan pendidikan lebih baik," jelasnya. (Hedi Suryono)