CIA: Nuklir Korut Semakin Dekat AS
Senin, 14 Agustus 2017, 00:02 WIBSenjata nuklir Korea Utara diyakini CIA makin mengancam AS
Bisnisnews.id - Meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat tidak akan memicu perang nuklir. Pejabat CIA (Badan Intelijen AS) menyatakan tidak ada ancaman segera perang nuklir dengan Korea Utara.
Direktur CIA Mike Pompeo mengatakan Pyongyang bergerak pada tingkat yang "sangat mengkhawatirkan" dengan program senjata dan uji coba rudal lainnya. Tapi Pompeo membantah bahwa ancaman konflik nuklir akan segera terjadi.
"Saya telah mendengar orang-orang berbicara tentang berada di puncak perang nuklir. Saya tidak melihat ada intelijen yang mengindikasikan bahwa kita berada di tempat itu hari ini," katanya seperti dilansir BBC.com.
Namun Pompeo memperingatkan bahwa "kesabaran strategis" Washington sudah berakhir. Dia "cukup yakin" bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan "terus berupaya mengembangkan" program senjata negara tersebut.
Ketika ditanya tentang seberapa dekat Korea Utara bisa menggunakan senjata nuklir yang bisa menyerang AS, dia mengatakan: "Mereka lebih dekat".
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday dia menambahkan: "Mereka bergerak menuju tujuan [itu] pada tingkat yang selalu mengkhawatirkan."
Ketegangan yang sudah berlangsung lama mengenai program nuklir Korea Utara memburuk saat menguji dua rudal balistik antar benua pada bulan Juli. Hal itu memicu babak baru sanksi ekonomi PBB, yang membuat marah rezim Kim.
AS dan Korut makin menegang setelah kedua pihak menggunakan retorika yang bermusuhan. Presiden Donald Trump mengancam "api dan kemarahan" di Korea Utara. Trump mengatakan bahwa militer AS "dikunci dan dimuat", sementara Pyongyang menuduhnya telah "mengemudikan" semenanjung Korea ke "ambang perang nuklir".
"Korea Utara, yang terbaik tidak membuat ancaman lagi ke Amerika Serikat," kata Trump kepada wartawan, Selasa. "Mereka akan disambut dengan api dan kemarahan seperti dunia belum pernah melihat"
Sehari kemudian Trump berpendapat bahwa persenjataan nuklir AS "lebih kuat dari sebelumnya" Dia mengatakan bahwa peringatan "api dan amarahnya" mungkin "tidak cukup sulit". Ditanya apa yang akan lebih keras daripada api dan kemarahan, dia menjawab, "Anda akan lihat," ujarnya Kamis.
Pada Jumat, Trump memperingatkan bahwa solusi militer "dikunci dan dimuat" jika Korea Utara "bertindak tidak bijaksana".
Beberapa negara telah menyatakan keprihatinannya dengan eskalasi krisis. China, sekutu utama Korea Utara, telah mendesak pengekangan.
Korea Utara mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka berencana untuk menembakkan rudal di dekat wilayah Pasifik AS di Guam, meskipun tidak ada indikasi bahwa sebuah serangan akan segera terjadi. Sebagai tanggapan, Trump mengatakan Korea Utara harus mengharapkan "masalah besar dan besar" jika terjadi sesuatu ke Guam. (Gungde Ariwangsa)