Desain Diprotes Jelek, Menteri Pariwisata Pertahankan Logo Baru
Selasa, 30 Januari 2018, 18:26 WIBBisnisnews.id - Logo Pariwisata Malaysia yang menampilkan orangutan menyeringai dan seekor kura-kura dengan kacamata hitam dikritik mengerikan, dan memicu seruan untuk tidak memakainya.
Logo baru dengan tagline "Travel, Enjoy. Respect", mendapat kecaman di media sosial dengan orang-orang mengkritik ukuran huruf yang tidak rata dan ilustrasi yang tampak retro.
Namun menurut menteri pariwisata, logo warna-warni ini tetap dipakai.
Nazri Aziz mengatakan bahwa logo tersebut dirancang oleh tim internal kementerian dan dia mempercayai rancangan mereka, menambahkan bahwa kritik adalah normal.
"Saya tidak bisa memasang logo yang serius, ini pariwisata dan ini seharusnya menyenangkan," katanya kepada kantor berita New Straits Times.
Tapi beberapa orang Malaysia tidak mengaguminya dengan hampir 8.000 orang menandatangani petisi online, meminta agar menteri pariwisata tidak memakainya.
"Saya bukan desainer, tapi ada banyak yang salah dengan logo ini. Ukuran huruf berbeda-beda, skema warna keseluruhan tidak koheren dan gambarnya seperti tahun 1980," kata Napee Nasir di Facebook.
"Seseorang harus bertanggung jawab atas desain mengerikan ini," kata Hadi Salleh. "Ini adalah aib bagi bangsa kita."
Sementara yang lain datang dengan desain alternatif.
Nazri meluncurkan logo tersebut di sebuah forum perjalanan di Thailand pada hari Jumat (26/1) lalu. Dia kemudian mengatakan bahwa logo itu terdiri dari hal-hal yang terkait erat dengan Malaysia.
"Kami mempertahankan Menara Kembar Petronas karena merupakan produk pariwisata yang paling banyak difoto di Malaysia," katanya kepada kantor berita lokal The Star.
"Hewan-hewan itu simbol Malaysia. Jika kita tidak memasukkan hewan-hewan itu ke dalam logo kita, negara lain akan mengklaimnya," katanya.
Dia mengatakan binatang memakai kacamata hitam itu untuk menunjukkan bahwa Malaysia adalah negara yang cerah.
Tagline diambil dari Organisasi Pariwisata Dunia (WTO) "Travel. Enjoy. Respect" yang diluncurkan pada kampanye bulan Agustus 2017, yang meminta wisatawan untuk menghormati alam dan budaya negara yang mereka kunjungi.
Kampanye Malaysia diharapkan dapat menarik 36 juta wisatawan ke negara Asia Tenggara pada tahun 2020. (marloft)