Devisa Negara Hilang Sekitar Rp 9 Triliun Akibat Erupsi Gunung Agung
Selasa, 05 Desember 2017, 10:52 WIB
Bisnisnews.id - Dampak erupsi Gunung Agung Bali diperkirakan telah melenyapkan devisa negara senilai Rp 9 triliun dari sektor wisata.
Selain itu, juga bakal ada penurunan jumlah kunjungan hingga 1 juta Wisatawan. Padahal sampai September sebelum terjadinya erupsi, pemerintah sangat optimistis target tersebut dapat tercapai.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Bali mendapatkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga sekitar 15 ribu orang per hari dengan perkiraan devisi mencapai Rp250 miliar per hari.
Kalau dihitung sejak hari pertama kejadian sampai 31 Desember 2017, yaitu sekitar 36 hari, dikali Rp250 miliar jadi sekitar Rp9 triliun.
Menurut Arief, dengan kejadian bencana alam tersebut, maka target 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara dipastikan tidak akan tercapai tahun ini.
Hingga September, pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai. Namun, sejak aktivitas vulkanik Gunung Agung memburuk hingga terjadi erupsi, pemerintah memperkirakan ada pengurangan kunjungan wisman hingga sekitar 1 juta wisman.
"Totalnya kami perkirakan kita akan `shortage` (kekurangan) 1 juta wisman. Kalau 14 juta wisman, akan tercapai sekitar 93 persen," katanya, seperti dikutif Antaranews.
Guna memenuhi target tersebut, Arief mengatakan pemerintah terus melakukan promosi besar-besaran di Kepulauan Riau. Wilayah itu menjadi salah satu pintu masuk utama wisman ke Indonesia setelah Jakarta dan Bali.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2017 sebesar 4,54 persen yang salah satu penyebab utamanya adalah dampak dari erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.
Penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai tersebut tercatat mencapai 15,99 persen dari bulan sebelumnya sebanyak 550,2 ribu kunjungan menjadi 462,3 ribu kunjungan.
Secara keseluruhan, tercatat pada Oktober 2017 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,15 juta kunjungan yang terbagi dari 964,8 ribu merupakan wisman yang masuk melalui 19 pintu utama dan sebanyak 193,7 ribu kunjungan dari luar pintu utama.
Beberapa pintu masuk utama yang mengalami jumlah penurunan penumpang selain Bandara Ngurah Rai adalah Bandara Soekarno-Hatta sebesar 1,70 persen dan di Batam turun 4,89 persen. (Adhitio)