Dewan Pusat Palestina Tidak Terima Tamparan Trump
Senin, 15 Januari 2018, 18:24 WIBBisnisnews.id - Para pemimpin Palestina bertemu Senin 15 Januari untuk merencanakan tanggapan kepada Presiden AS Donald Trump setelah sebelumnya Mahmud Abbas mencela upaya perdamaian Gedung Putih sebagai 'tamparan abad ini'.
Pertemuan langka Dewan Pusat Palestina (PCC) - sebuah badan tinggi Organisasi Pembebasan Palestina dilakukan setelah pengakuan kontroversial Trump pada 6 Desember terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara dan presiden Abbas mengatakan bahwa sikap Trump berarti AS tidak dapat lagi menjadi mediator dalam perundingan damai dengan Israel.
Presiden AS telah berusaha membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan dengan pembicaraan terhenti sejak 2014.
Berbicara pada hari Minggu malam saat pembukaan dewan yang mempertemukan orang-orang Palestina dari berbagai partai politik, Abbas mengatakan kepada para delegasi, "Kami mengatakan tidak kepada Trump, kami tidak akan menerima usaha Anda."
"Kesepakatan adalah tamparan abad ini dan kami tidak akan menerimanya," pemimpin itu mengacu pada janji Trump untuk mencapai kesepakatan akhir.
Dia malah meminta proses perdamaian yang dimediasi secara internasional.
Israel tidak mungkin menerima mediator lain selain Amerika Serikat, menuduh badan-badan PBB bias melawan mereka.
Delegasi tersebut mulai bertemu Senin pagi dengan pembicaraan diperkirakan akan berakhir di malam hari dengan sebuah pernyataan bersama.
Dari pemberitaan AFP, pertemuan terakhir PCC pada tahun 2015 menyerukan berakhirnya koordinasi keamanan dengan Israel, namun keputusannya tidak mengikat dan tidak pernah dilaksanakan. (marloft)