Di Malaysia Raja Salman Membahas Sejumlah Kerjasama Bisnis
Senin, 27 Februari 2017, 02:53 WIBBisnisnews.id - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyambut hangat kedatangan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz al-Saud, MInggu 26 Februari 2017 seperti layaknya keluarga. Sang raja bersama pangeran dan jajaran kabinetnya turun dari tangga elektrik pesawat kerajaan yang selalu dibawa kemanapun sang raja melakukan perjalanan kenegaraan.
Sejumlah agenda pembicaraan disiapkan kedua negara. Salah satunya ialah, rencana kerjasama bisnis dengan negara Arab Saudi yang kaya minyak.
Pihak kerajaan Arab Saudi sendiri membuka peluang bagi investor Asia investasi menyusul rencana pelepasan lima persen saham Aramco tahun 2018.
Ini adalah kunjungan sang raja pertama ke Malaysia dari enam negara yang akan dikunjunginya dalam lawatan selama 31 hari. Dari negeri jiran itu, sang raja langsung melanjutkan perjalanannya ke Indonesia.
Televisi negara Malaysia menyiarkan langsung kehadiran sang raja yang sudah berusia 80 tahun tersebut. Bagi pemerintahan Malaysia ini merupakan kunjungan bersejarah yang jarang terjadi setelah 2006 saat itu Arab Saudi masih dipimpin raja Abdullah. Raja dan rombongan disambut upacara kehormatan dengan dilepaskannya 21 tembakan ke udara.
Raja Salman juga berencana mengunjungi Indonesia, Brunei Darussalam, Jepang, China, Maladewa dan Yordania untuk bertemu dengan para pemimpin negara tersebut membahas hubungan bilateral dan kawasan, serta isu internasional yang menjadi perhatian bersama.
Sebanyak 600 delegasi menyertai kunjungan Raja Salman selama di Malaysia, dengan agenda utamanya kerja sama di bidang pengembangan energi.
Perusahaan minyak Malaysia, Petroliam Nasional (Petronas) dan Aramco akan menandatangani sebuah kesepakatan pada hari Selasa untuk bersama-sama menjalankan program Pengembangan Terintegrasi Petrokimia dan Kilang Minyak Malaysia (RAPID).
Hubungan kedua negara menjadi sorotan dalam dua tahun terakhir setelah Arab Saudi terseret dalam skandal korupsi bernilai miliar dolar di 1Malaysia Development Berhad (1MDB), sebuah lembaga pendanaan negara yang didirikan oleh PM Najib.
Najib telah menampik segala tuduhan dalam kasus tindak pencucian uang yang kini diselidiki oleh sejumlah negara itu, termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura. Penyelidikan pemerintah menemukan dana sebesar hampir Rp9,8 triliun yang telah dikirim ke akun bank PM Najib pada tahun 2013 merupakan donasi dari keluarga raja Arab Saudi dan sebagian besarnya telah dikembalikan.
Raja Arab Saudi terakhir kali berkunjung ke Malaysia di tahun 2006, yaitu Raja Abdullah, yang merupakan pendahulu Raja Salman, dengan membawa sebanyak 300 anggota delegasi.
PM Najib dalam sebuah pernyataan mengatakan, investasi Arab Saudi di Malaysia diharapkan menciptakan ribuan pekerjaan. " Kami bangga BUMN Malaysia dipilih menangani proyek pada sejumlah lokasi membanggakan di Arab Saudi," kata Najib.
Di Malaysia Raja Salman membawa dua mobil pribadinya. Rombongannya juga telah memesan tiga hotel mewah di Kuala Lumpur selama waktu kunjungan. Di Indonesia raja melakukan kunjungam sembilan hari. Khabar beredar menyebutkan, rombongan raja ini akan menghabiskan waktu berlibur selama dua pekan di Maladewa dalam bulan Maret ini. (Syam)