Diblokir Saudi, PBB Peringatkan Kelaparan Massal Di Yaman
Kamis, 09 November 2017, 21:31 WIBBisnisnews.id - Yaman menghadapi kelaparan massal kecuali koalisi pimpinan-Saudi mengakhiri blokade dan mengizinkan pengiriman bantuan ke negara tersebut, kepala bantuan PBB memperingatkan pada hari Rabu 8 November.
Mark Lowcock, Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan, memperingatkan ini akan menjadi bencana kelaparan terbesar yang pernah dialami dunia selama beberapa dekade ini, dengan jutaan korban.
Pejabat PBB tersebut berbicara setelah memberikan briefing kepada Dewan Keamanan PBB dalam sebuah sesi tertutup mengenai krisis di Yaman, di mana koalisi tersebut telah melakukan sebuah kampanye militer melawan pemberontak Huthi sejak Maret 2015.
Dewan tersebut menuntut agar koalisi pimpinan-Saudi menjaga pelabuhan udara dan laut Yaman terbuka untuk membantu pengiriman di mana tujuh juta orang telah berisiko kelaparan.
"Anggota dewan menyatakan keprihatinannya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman dan menekankan pentingnya menjaga semua pelabuhan dan bandara di Yaman berfungsi," kata Duta Besar Italia Sebastiano Cardi dikutip dari AFP.
Koalisi menutup perbatasan Yaman sebagai tanggapan atas serangan rudal oleh pemberontak Huthi Yaman yang dicegat di dekat bandara Riyadh.
Namun PBB yang telah mendaftarkan Yaman sebagai krisis kemanusiaan nomor satu di dunia, menanggapi keputusan tersebut dengan cemas, memperingatkan bahwa situasinya sudah bencana di negara ini.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dengan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir melalui telepon pada hari Rabu 8 November dan menerima beberapa indikasi bahwa mereka akan memeriksa pembukaan kembali titik masuk ke Yaman, kata Cardi.
Sekitar 17 juta orang Yaman sangat membutuhkan makanan, tujuh juta di antaranya berisiko kelaparan dan kolera telah menyebabkan lebih dari 2.000 kematian.
Pada hari Selasa (7/11/2017), Palang Merah mengirimkan untuk tablet klorin untuk pencegahan kolera dan diblokir di perbatasan utara Yaman, Komite Internasional untuk Palang Merah mengatakan. (marloft)