Dihalangi Saudi, PBB Tetap Kirim Penyidik Kejahatan Perang
Sabtu, 30 September 2017, 10:33 WIBBisnisnews.id - Dewan HAM PBB sepakat Jumat 29 September untuk mengirim penyidik kejahatan perang ke Yaman, walau mendapat perlawanan dari Arab Saudi yang berusaha membatalkan penyelidikan internasional independen.
Dalam sebuah resolusi yang diadopsi oleh konsensus, Dewan tersebut mengamanatkan pemimpin HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein untuk mengirim sekelompok pakar terkemuka ke Yaman, di mana koalisi pimpinan-Arab telah mengebom pemberontak Huthi sejak Maret 2015.
Para ahli akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua dugaan pelanggaran hak asasi manusia internasional dalam konflik tersebut dan berusaha mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab, katanya dikutip dari AFP.
Penyidikan tersebut menandai kemenangan bagi sekelompok negara Eropa dan Kanada, yang mendorong keras penyelidikan internasional independen terhadap penyelidikan nasional Yaman yang didukung oleh Saudi.
Koalisi pimpinan Saudi telah dituduh membom sekolah, pasar, rumah sakit dan target sipil lainnya untuk mendukung Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi. Pemberontak Huthi yang didukung Iran juga telah dituduh melakukan pelanggaran.
Arab Saudi selama dua tahun terakhir berhasil menghalangi HAM PBB untuk melakukan penyelidikan internasional.
Dalam kebocoran surat ke beberapa media minggu ini, Saudi melakukan pembalasan ekonomi dan diplomatik terhadap anggota dewan HAM yang memilih usulan EU / Kanada.
Utusan Saudi ke dewan tersebut, Abdulaziz Alwasil, akhirnya menyetujui resolusi hari Jumat 29 September.
Negara-negara dengan ikatan yang signifikan dan menguntungkan Arab Saudi, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, dilaporkan telah mencari kompromi untuk memecahkan kebuntuan. (marloft)