Dimana Bisnis Trump Berada, Disitu Negara Relatif Aman
Senin, 30 Januari 2017, 20:12 WIB
Bisnisnews.id - Kritikus menunjukkan satu kesamaan dari 7 negara mayoritas Muslim yang warganya telah ditolak masuk AS, yaitu Trump tidak memiliki bisnis di negara-negara tersebut. Indonesia tidak masuk dalam daftar larangan dikarenakan konstruksi 2 resor milik Trump di Bali dan Jawa Barat.
Kepala Staf AS, Reince Preibus, ditantang kantor berita CBS untuk menjawab isu mengenai negara Muslim yang tidak terkena larangan.
Priebus mengakui bahwa negara-negara lainnya mungkin perlu ditambahkan. Namun tetap mengatakan bahwa semua ini dilakukan untuk melindungi AS.
" Negara-negara yang dipilih dalam perintah eksekutif telah diidentifikasi oleh Kongres dan pemerintahan Obama. Itu bukan berarti bahwa negara-negara lain tidak akan ditambahkan kemudian. "
Perintah eksekutif Trump untuk pelarangan 90 hari ke depan bagi wisatawan dari Suriah, Iran, Irak, Yaman, Sudan, Somalia dan Yaman, tidak berlaku untuk negara mayoritas Muslim di mana ia memiliki kepentingan bisnis, termasuk Saudi, Lebanon, Turki, UEA, Mesir dan Indonesia.
Trump tidak melarang Turki, meskipun faktanya negara tersebut telah menjadi target serangan teror. Pemerintah telah mengeluarkan peringatan kepada warga AS pekan lalu, mengatakan bahwa peningkatan retorika anti-Amerika memiliki potensi untuk menginspirasi aktor independen dalam melakukan tindakan kekerasan terhadap warga AS.
Miliarder ini memiliki beberapa kepentingan bisnis di Turki, termasuk bisnis perabot rumah dan 2 menara mewah, yang menghasilkan 6 juta poundsterling per tahun, menurut laporan keuangan yang ia buat saat kampanye presiden.
Uni Emirat Arab juga termasuk negara Muslim yang tak tersentuh larangan. Kepentingan bisnis Trump termasuk rumah mewah, fasilitas spa dan lapangan golf.
Juga Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, di mana Trump memiliki dua resor tengah dibangun dalam kemitraan dengan MNC Grup, Harry Tanoe.
Trump mengatakan tujuan perintah eksekutif adalah untuk mencegah teroris masuk AS tapi sebenarnya tidak ada teroris yang menyerang AS berasal dari 7 negara ini.
Serangan 9/11 tidak berasal dari 7 negara yang dilarang, malahan 15 dari 19 pembajak justru berasal dari Arab Saudi. Sisanya dari UEA, Lebanon dan Mesir.
Statistik di media sosial menunjukkan 11.737 orang ditembak mati setiap tahun oleh sesama warga Amerika, sedangkan rata-rata hanya 9 orang tewas tiap tahun oleh ISIS selama 10 tahun terakhir sampai 2014.
Trump mengeluarkan pernyataan kemarin yang mengatakan larangan itu bukanlah larangan untuk Muslim.
Dia mengatakan, " Amerika adalah bangsa imigran dan kami akan terus menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang yang melarikan diri dari penindasan, tapi kami akan melakukannya sambil melindungi warga negara dan perbatasan kita sendiri. Amerika selalu menjadi tanah bebas dan rumah bagi pemberani. "
" Kami akan tetap bebas dan aman. Kebijakan saya ini mirip dengan apa yang Presiden Obama lakukan pada 2011, ketika ia melarang visa bagi pengungsi Irak selama 6 bulan. Tujuh negara yang disebutkan dalam Perintah Eksekutif adalah negara-negara yang sama yang sebelumnya diidentifikasi oleh pemerintahan Obama sebagai sumber teror. "
Tapi kemarahan di seluruh dunia terus bangkit. Reuters menurunkan berita bahwa Inggris menyerukan petisi yang melarang Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris. (marloft)