Diplomat AS Mundur Dari Panel Internasional Myanmar
Kamis, 25 Januari 2018, 19:19 WIBBisnisnews.id - Diplomat veteran AS, Bill Richardson telah mengundurkan diri dari panel internasional yang dibentuk oleh pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk memberi saran tentang krisis Rohingya.
Dia mengklaim bahwa panel tersebut seperti kapur dan menuduh Suu Kyi kurang memiliki kepemimpinan moral.
Richardson menambahkan bahwa Suu Kyi sangat marah saat ia mengangkat kasus dua wartawan Reuters yang diadili di Myanmar.
Myanmar telah menuduhnya meluncurkan serangan pribadi kepada Suu Kyi.
Lebih dari 650.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh tahun lalu karena tindakan keras militer.
Richardson, mantan penasihat pemerintahan Clinton mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengundurkan diri dari dewan penasehat karena seperti kapur dan dia tidak ingin menjadi bagian dari regu pemandu sorak untuk pemerintah.
Dia mengatakan bahwa dia bertengkar dengan Su Kyi dalam sebuah pertemuan pada hari Senin (22/1) setelah dia mengangkat kasus dua reporter Reuters yang diadili karena melanggar Undang-Undang Rahasia. Wartawan itu sedang mengerjakan liputan krisis Rohingya.
Suu Kyi meledak saat dia menyebutkan soal wartawan, kata Richardson kepada New York Times.
Richardson kemudian mengatakan bahwa dia terkejut dengan Suu Kyi meremehkan media, PBB, kelompok HAM dan masyarakat internasional selama tiga hari pertemuan.
Dan untuk Suu Kyi sendiri, dia berkata: "Dia tidak mendapatkan nasihat bagus dari timnya."
"Saya sangat menyukai dan menghormatinya, tapi dia belum menunjukkan kepemimpinan moral pada isu Rakhine dan tuduhan yang diajukan, dan saya menyesalkannya."
Dilansir BBC, juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, mengatakan Richardson harus meninjau kembali serangan pribadinya terhadap Penasihat Negara mereka.
Richardson mengangkat kasus wartawan tersebut pada sebuah pertemuan yang tidak terkait mengenai Rakhine, kata Zaw Htay. "Kami merasa kasihan pengunduran dirinya karena kesalahpahaman."
Dewan Penasehat untuk Komite Pelaksanaan Rekomendasi di Rakhine dibentuk oleh pemerintahan Suu Kyi tahun lalu.
Sampai Richardson mengundurkan diri, dewan pengurus memiliki 10 anggota, lima di antaranya berasal dari luar negeri. (marloft)