Dua Periode Lima Tahun Dihapuskan, Xi Siap Lebih Lama Jadi Presiden
Minggu, 25 Februari 2018, 19:28 WIBBisnisnews.id - Xi Jinping, pemimpin China yang paling berkuasa selama beberapa dekade, bisa tetap memimpin sampai lama setelah Partai Komunis meminta penghapusan batas waktu presiden.
Xi, yang juga merupakan kepala partai dan dipandang sebagai penguasa negara yang paling tangguh sejak Mao Zedong, telah menjadi presiden sejak 2013 dan idealnya ia harus mengundurkan diri pada 2023 di bawah sistem saat ini.
Namun Komite Sentral partai tersebut mengusulkan agar dihapus dari konstitusi tentang ketentuan bahwa presiden tidak boleh lebih dari dua kali berturut-turut lima tahun, kantor berita resmi Xinhua melaporkan pada hari Minggu 25 Februari.
"Saya pikir dia akan menjadi kaisar seumur hidup dan Mao Zedong abad ke-21", Willy Lam, profesor politik di Universitas China Hong Kong, mengatakan kepada AFP.
"Jika kesehatannya memungkinkan, dia ingin memimpin selama 20 tahun, yang berarti sampai 2032 sebagai sekretaris jenderal partai tersebut, dan 2033 sebagai presiden China," kata Lam.
Perubahan yang diusulkan, yang juga berlaku bagi wakil presiden, akan diajukan ke legislator pada sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional mulai 5 Maret.
Xi telah memanfaatkan model kepemimpinan kolektif yang dilakukan Deng Xiaoping, arsitek reformasi ekonomi negara tersebut pada tahun 1980an.
Dua pendahulu Xi, Jiang Zemin dan Hu Jintao, keduanya menjalani dua periode lima tahun. (marloft)