Duterte Putus Asa, Perintahkan Pasukan Bom Pelaku Penculikan
Minggu, 15 Januari 2017, 22:43 WIB
Bisnisnews.id - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, hampir putus asa menghadapi gelombang penculikan. Ia telah memerintahkan pasukannya untuk membom para penculik, kalau perlu sekaligus bersama sanderanya.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan ia telah memerintahkan pasukannya untuk membom ekstremis yang melarikan diri dengan tawanan mereka dalam upaya untuk menghentikan gelombang penculikan di laut. Ia juga menyebut hilangnya nyawa warga sipil dalam serangan semacam itu sebagai bagian dari 'kerusakan tambahan' yang tak mungkin dihindari.
Dia mengatakan dalam pidato kemarin malam, bahwa ia telah memberikan perintah yang sama kepada pasukan Filipina, "Jika ada penculik dan mereka berusaha untuk melarikan diri, bom mereka semua."
" Begitu mereka menanyakan soal sandera. Maaf, kerusakan tambahan," katanya kepada orang-orang bisnis di Davao, kota kelahirannya.
Sedangkan saran Duterte untuk calon korban, " Jangan biarkan dirimu diculik."
Dia mengatakan pendekatan seperti itu akan membuat pemerintah sejajar dengan militan yang suka mencari tebusan. " Anda tidak bisa mendapatkan tunjangan untuk kesalahan, Saya akan benar-benar menghancurkan Anda," katanya.
Duterte sebelumnya telah menyatakan bahwa ia telah mengatakan kepada Indonesia dan Malaysia bahwa pasukan mereka dapat mengejar dan meledakkan gerilyawan yang menculik pelaut dan membawa korban penculikan ke Filipina Selatan.
Pernyataan Duterte tersebut mencerminkan keputus asaan Filipina, bersama dengan Malaysia dan Indonesia, dalam menghentikan serangkaian penculikan tebusan oleh militan Abu Sayyaf dan sekutu mereka di sepanjang jalur perdagangan regional.
Sebuah laporan rahasia Filipina yang dilihat oleh Associated Press tahun lalu mengatakan, militan mengantongi setidaknya 7.3 juta dollar dari penculikan tebusan dalam enam bulan pertama 2016. (marloft)