Ekonomi Pakistan Tetap Aman, Selama AS Tidak Menagih Utang
Rabu, 10 Januari 2018, 17:43 WIBBisnisnews.id - Pembekuan dana bantuan militer AS ke Pakistan tidak berdampak banyak karena Pakistan bersahabat dengan China yang membantu kepentingan ekonominya, namun mungkin ada masalah jika AS menagih hutangnya.
Jengkel karena Islamabad mengabaikan militansi, pemerintahan Donald Trump minggu lalu mengumumkan penghentian bantuan, yang juga berlaku untuk pendanaan koalisi Afghanistan.
"Mereka memberi tempat aman bagi teroris yang kita cari di Afghanistan, hanya sedikit membantu. Tidak akan ada lagi!" Presiden Donald Trump men-tweet pada Hari Tahun Baru.
Seorang pejabat senior mengatakan kepada AFP bahwa peralatan dan dana senilai 2 miliar dolar telah dipertaruhkan.
Namun, dengan bantuan AS yang menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi membaik dengan menelepon Beijing, sumber mengatakan kepada AFP bahwa efek negatif hanya dalam jangka pendek dan menengah.
"Bantuan internasional tidak besar dibandingkan dengan ukuran ekonomi negara ukuran," kata seorang diplomat yang berbasis di Islamabad.
Mantan menteri keuangan Hafeez Pasha mengatakan setelah invasi AS ke Afghanistan pada tahun 2001, bantuan meningkat secara substansial, mendekati 3-4 miliar dolar per tahun pada puncaknya di tahun 2010.
"Dari situ dan seterusnya, sudah menurun sangat tajam. Tahun lalu, itu sekitar 750 juta dolar," katanya, yang bila dibandingkan dengan ekonomi tidaklah banyak. (marloft)