Ekspor Indonesia Maret 2020 Naik Menjadi 14,09 MiIiar Dolar AS
Rabu, 15 April 2020, 11:58 WIBBisnisNews.id -- Wabah virus Corona (covid-19) yang menghantam Indonesia tak memperpengaruhi kinerja ekspor nasional pada kuartal pertama tahun 2020. Ekpor Indonesia justru naik, terutama komoditas ekspor ong. Dan kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada komoditas hasil pertanian seperti buah-buahan, rempah-rempah, sayuran dan lainnya.
Nilai ekspor Indonesia periode Maret 2020 mencapai US$14,09 miliar atau meningkat 0,23 persen dibanding ekspor Februari 2020. Sementara dibanding Maret 2019 menurun 0,20 persen.
"Ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai US$13,42 miliar, naik 1,24 persen dibanding Februari 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Maret 2019, naik 3,38 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) K.Suharianto melalui video conference kepada pers di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Secara kumulatif, lanjut dia, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2020 mencapai US$41,79 miliar atau meningkat 2,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$39,49 miliar atau meningkat 6,39 persen.
Sementara, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2020 terhadap Februari 2020 terjadi pada besi dan baja sebesar US$220,9 juta (36,19 persen). Sebaliknya, penurunan eskpor terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar US$93,8 juta (12,50 persen).
Menurut sektor, kata Suhariyanto, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Maret 2020 naik 10,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 16,23 persen, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 12,33 persen.
"Ekspor nonmigas Maret 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu sebesar US$1,98 miliar, disusul Amerika Serikat sebesar US$1,57 miliar dan Jepang sebesar US$1,14 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,99 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,22 miliar," jelas Suhariyanto.
Menurut provinsi asal barang, sebut Kepala BPS itu, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Maret 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$7,17 miliar (17,16 persen), diikuti Jawa Timur dengan nilai US$4,99 miliar (11,95 persen) dan Kalimantan Timur dengan nilai US$3,85 miliar (9,22 persen).*helmi