Elang Pemangsa Patroli Di Landasan Pacu Bandara Meksiko
Kamis, 01 Februari 2018, 17:55 WIBBisnisnews.id Bandara Meksiko menggunakan elang pemangsa untuk menjaga keamanan landasan pacu dari serangan burung-burung lain yang bisa merusak mesin pesawat
Setiap hari, Madison dan seorang elang peregrine lainnya bernama Ilse bertugas di bandara yang dilewati 44 juta penumpang setiap tahun.
Madison adalah salah satu dari beberapa elang peregrine yang digunakan untuk menangkis tabrakan burung dan pesawat yang dapat menimbulkan konsekuensi bencana.
Pada tahun 2009, misalnya, maskapai US Airways harus mendarat di Sungai Hudson di New York setelah sekawanan burung merusak mesinnya. Pada bulan Januari tahun ini, penerbangan KLM melakukan pendaratan darurat di Belanda setelah tabrakan dengan burung saat lepas landas.
"Ini berbahaya. Burung tidak campur dengan pesawat terbang, mereka bisa menabrak turbin," Oscar Chavez, salah satu ahli biologi yang menangani elang di Meksiko, mengatakan kepada AFP.
"Burung-burung lain menyadari ada predator di sekitar mereka lalu menghilang," kata Nayely Flores yang bertanggung jawab atas hewan di terminal.
Untuk mempersiapkan Madison bekerja tiap hari, maka prosedurnya menurut Chavez seperti hari adalah menempelkan tag geolokalisasi ke kakinya, sementara daging puyuh menjuntai untuk mengalihkan perhatian elang tersebut.
Tergantung pada cuaca, Madison bisa terbang tinggi selama dua jam sekaligus. Seperti semua pemangsa, dia suka terbang di udara hangat saat mengintai burung lain di bawahnya.
Swallows, kestrels dan layang-layang adalah jenis spesies burung yang ingin diburu Madison dan Ilse.
Sebelum 2014, otoritas bandara menggunakan burung raptor untuk menukik dan membunuh mangsanya untuk menjaga agar landasan pacu tetap bersih. Tapi sekarang, para elang dilatih untuk terbang dan menjaga burung-burung lain menjauh. Dengan begitu, ahli biologi menghindari terbunuhnya spesies yang dilindungi."
"Jika terjadi, kita bisa didenda oleh badan lingkungan," kata Flores.
Metode baru ini juga memiliki keuntungan yang akan mengakibatkan elang menjadi terlalu puas ingin terbang tinggi-tinggi.
Elang Peregrine bukan satu-satunya burung pemangsa yang dikerahkan di bandara.
Seekor elang aplomado abu-abu biru yang disebut Panchito dan tiga elang Harris juga terbang sebagai penjaga apron karena sifatnya yang agresif.
Karena mereka terbang rendah, burung karnivora ini bisa digunakan dekat dengan ruang boarding dimana ada lebih banyak pergerakan pesawat.
Tim ahli biologi juga dapat meminta anjing terlatih untuk mengusir burung di landasan pacu. (marloft)