ESDM Terus Tambah Penyalur BBM Satu Harga di Wilayah 3T
Minggu, 21 Juli 2019, 06:36 WIBBisnisnews.id -- Realisasikan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di tahun 2019 kembali bertambah, yaitu tiga lokasi di kawasan 3T (terluar, terdepan dan terbelakang). Realisasi ini menyasar ke dua lokasi berbeda pada saat bersaman, yaitu Kabupaten Mahakam Ulu (Prov. Kalimantan Timur) dan Kabupaten Lombok Tengah (Prov. Nusa Tenggara Barat). Satu titik lagi diresmikan di Kabupaten Asmat (Prov. Papua).
Kini, masyarakat ketiga daerah itu, bisa membeli BBM dengan harga sama dengan lain lain di Indonesia. Kalau sebelumnya masyarakat membeli Premium dengan harga Rp 20.000 - Rp 30.000/ liter, sekarang bisa memmbeli Premium dengan harga Rp6.450 dan Solar Rp5.150," kata Markhus usai menyaksikan peresmian BBM Satu Harga titik ke-135 yang dilakukan oleh Komite BPH Migas M. Lobo Balia, kemarin.
Ketiga lokasi tersebut merupakan lokasi pedalaman dengan akses yang tidak mudah dijangkau. Lokasi lembaga penyalur (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU) di Kabupaten Asmat berada di Kampung Sawa, Distrik Sawaerma.
"Untuk mengangkut BBM ke lembaga penyalur dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Merauke ke lokasi membutuhkan waktu selama 3 hari dan hanya bisa melalui transportasi sungai," sebut lamam esdm.go.id.
Kehadiran SPBU Kompak dinilai warga setempat meringankan beban pengeluaran pembelian BBM saat menangkap ikan di sungai maupun di laut.
Dua titik lainnya yakni SPBU Nelayan 58.835.13 Kecamatan Pujut , Kab. Lombok Tengah (titik ke-137) dan SPBU Kompak 66.757007 (titik ke-136) di Desa Ujo Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kab. Mahakam Ulu, juga ditempuh dengan waktu tempuh +- 120 jam dalam sekali pengiriman menggunakan kapal dari TTBM Samarinda yang berjarak +- 336 mil KM.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa, menjelaskan keberadaan BBM Satu Harga pada tiga lokasi tersebut akan menstimulus kemajuan perekonomian masyarakat setempat.
"Dengan adanya Penyalur BBM Satu Harga di Desa Ujoh Bilang ini kami berharap agar dapat terjadinya pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, peningkatan kualitas hidup masyarakat, karena dengan energi yang terjamin ketersediaanya, terjamin pendistribusiannya, dan terjamin keadilan harganya, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan BBM dengan lebih mudah dan murah," tegas harap Fansurullah saat meresmikan lembaga penyalur di Mahakam Ulu.
BPH Migas, imbuh Fansurullah, mengharapkan kepada semua pihak agar berkoordinasi supaya program ini bisa berjalanan secara berkelanjutan. "Kami berharap peran serta seluruh lembaga terkait baik Pemerintah Daerah, aparat Pemerintah hingga masyarakat dapat menjaga dan mengawasi program BBM Satu Harga ini agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan," tutur dia.
Masyarakat di wilayah setempat kini bisa jauh lebih murah dibandingkan sebelum keberadaan BBM Satu Harga, yakni dikisaran Rp 8.000/liter di Mahakam Ulu dan Rp7.000/liter di Pujut untuk pembelian Solar. Untuk, BBM Satu Harga di Pujut diresmikan ole Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Saleh Abdurrahman disaat yang bersamaan.
Dengan tambahan 3 titik tersebut, BBM Satu Harga telah menjangkau sebanyak 137 titik yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2017. Untuk tahun 2018, sebanyak 38 lembaga penyalur dilaksanakan oleh PT. Pertamina (Persero), sementara 1 lembaga penyalur lainnya dijalankan oleh PT. AKR Corporindo.
Pemerintah sendiri menargetkan BBM Satu Harga sudah bisa dinikmati di 170 titik hingga akhir tahun 2019. BBM satu harga terus ditambah dan ditingkatkan efektifitasnya, sekaligus untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat di wilayah NKRI.(helmi)