Facebook Luncurkan Fitur Identifikasi Berita Palsu
Jumat, 07 April 2017, 00:25 WIBBisnisnews.id - Facebook meluncurkan fitur untuk membantu pengunjung melihat berita palsu dan informasi menyesatkan yang menyebar di jejaring tersebut.
Mulai Jumat 8 April, pengguna di 14 negara akan disajikan dengan postingan besar di bagian atas news feed mereka dengan pesan-pesan bahwa mereka dimungkinkan menemukan berita palsu termasuk 10 tips untuk mengidentifikasi informasi yang salah termasuk memeriksa alamat web dan menjadi skeptis tentang berita utama yang mengejutkan.
Postingan ini akan diluncurkan selama tiga hari dan pengguna hanya akan melihat pesan itu sampai tiga kali. Peluncuran awal akan menargetkan Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Filipina, Indonesia, Taiwan, Myanmar, Brasil, Meksiko, Columbia, Argentina, dan Kanada, namun Facebook mengatakan juga akan mendorong fitur secara global.
Fitur ini berfokus pada privasi dan keamanan, pada dasarnya adalah notifikasi yang muncul selama beberapa hari. Dengan mengkliknya pengunjung akan mendapatkan tips dan informasi lainnya tentang bagaimana mengetahui apakah berita itu palsu dan apa yang harus dilakukan.
Tips untuk mengetahui berita palsu termasuk mencermati alamat situs web untuk melihat apakah mereka mencoba untuk menipu situs berita nyata, dan memeriksa bagian "tentang situs" untuk informasi lebih lanjut.
Beberapa situs mungkin terlihat seperti berita nyata, tetapi untuk bagian "tentang situs" akan menginformasikan pengunjung bahwa itu sebenarnya berita sindiran.
Adam Mosseri, Wakil Presiden Facebook bagian News Feed mengatakan kepada AP News, dia berharap pengunjung akan menjadi konsumen yang lebih cerdas.
Fitur baru ini merupakan bagian dari rencana Facebook yang lebih luas untuk menekan berita palsu, yang mendapat perhatian dalam bulan-bulan menjelang pemilihan presiden AS di 2016.
"Facebook telah bekerja sangat keras untuk mencari tahu bagaimana bisa menyelesaikan ini," kata Lucy Dalglish, dekan jurnalisme di Universitas Maryland.
"Facebook adalah teknologi sangat menarik tetapi bukan implikasi teknologi sosial dan kemasyarakatan. Ini seperti mereka telah menjadi warga negara."
Dia memuji Facebook yang mencari bantuan dari para ahli luar, termasuk akademisi, peneliti dan organisasi jurnalisme nirlaba.
Misalnya bekerja sama dengan organisasi media memeriksa fakta untuk mengidentifikasi berita palsu. Setelah diidentifikasi, Facebook sedang mencoba untuk mengeringkan "insentif ekonomi" situs berita palsu itu dengan membuat mereka sulit membeli iklan di Facebook.
Mosseri mengatakan sebagian besar konten berita palsu di Facebook adalah spammer yang mencoba untuk mencari keuntungan dan propaganda politik. Situs akan terlihat sering membolak balik menentang kandidat politik, misalnya. (marloft)