Fasilitas Minim, Penerbangan Jakarta - Tasikmalaya Belum Banyak Diminati
Kamis, 25 Januari 2018, 22:26 WIBBisnisnews.id - Pelayanan penerbangan Wing Air dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Bandara Wiriadinata Tasikmalaya belum banyak diminati. Load faktor atau rata-rata jumlah penumpang yang diangkut 60 persen.
Penerbangan Jakarta - Tasikmalaya yang dilayani pesawat ATR72-500 kapasitas 72 penumpang itu, menurut Kepala Bandara Cakrabuana yang membawahi Satpel Bandara Wiriadinata Mark Ferdinand, fasilitasnya belum mendukung. Waktu operasinya juga masih sangat terbatas, hanya sampai pukul 15:00 Wib dan penumpang yang bisa diangkut hanya sekitar 50 orang dari kapasitas pesawat dengan maksimal bagasi 10 kilo gram per orang.
Lain halnya bila sudah dilenngkapi fasilitas penerbangan, seperti perangkat navigasi, perpanjangan landasan pacu (runway), penumpang yang diangkut bisa full seat. Dari sisi darat, juga perlu dikembangkan terminal penumpang dan fasilitas pendukung lainnya terkait keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Saat ini runway hanya 1200 dan akan diperpanjang lagi menjadi 1600, sehingga mampu melayani pesawat jenis ATR72-500 dengan full kapasitas pesawat. Misalnya, pesawat jenis ATR milik Wing Air yang melayani penerbangan satu kali per hari itu, kafasitasnya 72 penumpang degan rata-rata bagasi 10 kilo gram, bisa membawa penumpang full seat, karena runway-nya sudah mendukung untuk pesawat jenis itu mendarat.
Fasilitas pendukung yang diperlukan untuk memaksimalkan pelayanan penerbangan sipil di bandara Wiriadinata diantaranya, perpanjangan runway dan apron atau tempat parkir pesawat. Estimasi anggaran yang diperlukan sekitar Rp 50 miliar.
Kepala Divisi Operasi Bandara Wiradinata Mayor PnB Andik menjelaskan, operasional penerbangan sipil dibatasi hinggal pukul 15:00 wib. Termasuk juga pembatasan penerbangan pesawat latih untuk sekolah penerbang.
"Penerbangan di bandara ini hanya sampai pukul tiga, karena belum ada fasilitas pendukung. Alat navigasinya juga sudah sangat kuno," jelasnya.
Direktur Utama Perum AirNav Indonesia Novie Riyato mengatakan, segera meningkatkan alat navigasi di bandara Wiradinata untuk keselamatan penerbangan. Dengan perangkat yang modern, penerbangan bisa dilakukan sampai sore hari.
"Kami juga akan memperbaiki tower dan penggunaan alat pendaratan satelit," jelasnya. Selain Wing Air yang juga akan masuk melayani penerbangan ke Bandara Wiradinata ialah NAM Air.
Novie mengatakan, dengan kelengkapan alat navigasi yang modern berbasis satelit akan memudahkan pilot melakukan pendaratan, meskipun cuaca berkabut. (Syam S)