G20: Sikap Trump Dikritik, AS Dikucilkan Soal Iklim
Minggu, 09 Juli 2017, 19:54 WIBBisnisnews.id - Amerika Serikat dikucilkan dalam KTT G20 karena menolak untuk bergabung menyetujui Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim. Kecuali AS maka 19 negara peserta lainnya setuju mendukung kesepakatan tersebut.
Menurut laporan bbc.com, dalam konferensi pers penutupnya, Kanselir Jerman Angela Merkel, yang menjadi tuan rumah KTT di Hamburg, mengatakan bahwa dia masih menyesalkan posisi Mr Trump, namun dia "bersyukur" 19 negara lainnya menentang renegosiasi.
Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian mengatakan bahwa ratifikasi negaranya atas kesepakatan Paris sekarang diragukan, karena penarikan mundur AS membahayakan kompensasi bagi negara-negara berkembang.
Erdogan mengatakan bahwa sikap AS terhadap kesepakatan Paris membuat Turki tidak cenderung untuk meratifikasi kesepakatan tersebut. Erdogan mengatakan bahwa ketika Turki menandatangani kesepakatan tersebut, Prancis telah berjanji bahwa Turki akan memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi atas beberapa biaya kepatuhan finansial.
"Jadi kami mengatakan jika ini akan terjadi, kesepakatan tersebut akan lolos dari parlemen, tapi jika tidak maka itu tidak akan berlalu," kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers, menambahkan bahwa parlemen belum menyetujui hal tersebut.
Sikap AS itu membuat kebuntuan di hari terakhir perundingan di Hamburg. Dalam sebuah pernyataan bersama, para pemimpin dari 18 negara dan Uni Eropa mengakui keputusan AS untuk menarik diri dari kesepakatan iklim Paris.
Namun anggota G20 lainnya tetap berkomitmen terhadap kesepakatan "yang tidak dapat dipulihkan kembali". Kesepakatan akhir akhirnya tercapai dan pernyataan puncak bersama tersebut secara resmi diluncurkan pada hari Sabtu.
Iklan
Pernyataan tersebut juga mengatakan AS akan berusaha "bekerja sama dengan negara lain untuk membantu mereka mengakses dan menggunakan bahan bakar fosil dengan lebih bersih dan efisien".
Kesepakatan Paris menetapkan target emisi gas rumah kaca yang bertujuan untuk menekan kenaikan suhu global. (Gungde Ariwangsa)