Garap Maksimal Potensi LCC, Bandara Soetta Masuk Daftar Megahub Dunia
Selasa, 01 Oktober 2019, 06:35 WIBBisnisNews.id -- Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tengerang, Banten dinobatkan menjadi salah satu bandara di dunia yang paling terkoneksi secara internasional.Di dalam Top 50 International Megahub Index 2019 yang dirilis lembaga riset global OAG, Bandara Soetta berada di peringkat ke-16 sebagai bandara paling terkoneksi di dunia dengan nilai indeks 191.
Tidak hanya itu, Bandara Soetta juga masuk sebagai salah satu bandara di dalam daftar Top 10 Low-cost International Megahub Index 2019 tepatnya di posisi ke-8 dengan index 78.
Adapun berdasarkan publikasi dari OAG tersebut maskapai yang mendominasi rute internasional di Soekarno-Hatta adalah Garuda Indonesia dengan pangsa pasar (share of flights at hub) mencapai 26%.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Soetta sendiri saat ini melayani operasional sebanyak 50 rute penerbangan internasional. Termasuk penerbangan brbiaya murah atau LCC.
“Rute penerbangan internasional di Soekarno-Hatta mencapai 50 rute, atau lebih banyak dari domestik sebanyak 48 rute,” kata Awauddin di Jakarta, Senin (30/9/2019) malam.
Menurutnya, manajemen PT Angkasa Pura (AP) II selalu berkomitmen menjaga dan meningkatkan konektivitas penerbangan rute internasional di Bandara Soetta. "Dan, pada tahun ini Soekarno-Hatta tercatat sebagai salah satu bandara Megahub berdasarkan riset dari OAG,” jelas Awaluddin.
Muhammad Awaluddin juga mengatakan, tingginya peringkat Soekarno-Hatta di daftar Megahub dunia salah satunya didukung pertumbuhan pasar maskapai penerbangan berbiaya hemat (low-cost carrier/LCC) di Asia.
“Pertumbuhan pasar LCC di Asia mampu digarap dengan baik oleh Bandara Soetta melalui LCC Terminal 2F," sebut orang nomor satu di AP II itu.
Di Indonesia, menurut Awaluddin, pertumbuhan LCC didukung sektor pariwisata nasional yang juga berkembang dan menjanjikan dari aspek bisnis. Maskapai memiliki banyak opsi terkait destinasi selain Bali yang memang sudah dikenal dunia internasional,” jelas Muhammad Awaluddin.
Awaluddin menambahkan pertumbuhan pasar penerbangan hemat biaya di Soekarno-Hatta cukup menggembirakan setelah ada terminal khusus LCC yaitu LCC Terminal 2F. "Pada Januari-September 2019 jumlah penumpang LCC di Soekarno-Hatta mencapai 3,16 juta penumpang atau naik 4% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu," papar dia.
Dukung Pengembangan Pariwisata
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan ucapan selamat untuk Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soetta. Menurutnya, kehadiran LCCT sangat penting buat Indonesia. “Sektor pariwisata Indonesia sedang berkembang. Lajunya sangat pesat," kata Menpar.
Oleh karena itu, lanjut Arief Yahya, kita membutuhkan aksesibilitas yang besar. Karena, kemajuan sebuah destinasi juga ditentukan akses,” paparnya.
Untuk bisa memaksimalkan akses udara, mau tidak mau Indonesia membutuhkan terminal berbiaya murah atau LCCT. “LCCT akan bersahabat dengan maskapai-maskapai berbiaya murah. Karena tidak akan memberatkan maskapai secara operasional," papar Menpar lagi.
"Dampaknya, wisatawan yang mereka bawa akan semakin bertambah. Strategi ini sudah banyak diterapkan negara lain. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada AP II yang selalu mendukung pariwisata. Termasuk menghadirkan LCCT,” jelas Menpar Arief Yahya.
Tak ketinggalan, Menteri BUMN Rini M. Soemarno kepada Angkasa Pura II mengatakan bahwa penerbangan berbiaya hemat memang merupakan salah satu kunci pengembangan sektor perhubungan nasional termasuk kebandarudaraan.(helmi)