Genjot Ekspor, JAS dan AP I Tangani Pengiriman 34.404 Ton Domba ke Malaysia
Rabu, 01 Agustus 2018, 22:37 WIBBisnisnews - Sebanyak 34,404 ton atau 1.093 ekor kambing jantan potong diekspor ke Malaysia melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Hewan ternak yang dikirim ke negeri Jiran diangkut menggunakan pesawat MASkargo itu merupakan permintaan pasar negeri yang setiap bulannya membutuhkan 5.000 ekor kambing domba atau 60 ribu ekor per tahun.
Pengiriman perdana domba potong yang dilakukan eksportir PT. Inkopmar Cahaya Buana, Rabu (1/8/2018) telah selesai dimuat oleh PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS Airport Services) ke lambung pesawat MAS kargo.
Saat ini pemerintah memang terus berupaya meningkatkan ekspor berbagai komoditas strategis pertanian termasuk komoditas peternakan.
Station Manager JAS Airport Service Surabaya Muhammad Fachrul mengungkapkan, menangani ekspor ternak ke Malaysia ini tidak terjadi begitu saja, melainkan mendapat dukungan penuh dari Angkasa Pura 1.
"Bersama dengan JAS, AP I turut dalam koordinasi, pengawalan, serta menfasilitasi proses acceptance agar lebih cepat prosesnya," katanya.
Ekspor kambing melalui pesawat dilakikan secara khusus. Fahrul mengatakan, sebelum keberangkatan, dilakukan proses netting (merajut) kandang dengan net dan strapping (mengikat) ke pallet agar kondisi kandang lebih kuat.
Pada proses acceptance (penerimaan), alat angkut kargo (hi-loader) disediakan untuk membantu mempercepat proses memasukkan kambing ke dalam kandang yang telah dirajut. Menimbang berat kambing beserta kandangnya
Selanjutnya dilakukan pengecekan untuk memastikan pintu kandang terkunci dan aman untuk pergerakan / loading pallet ke pesawat. Menempatkan kambing di area yang teduh agar kambing tidak kepanasan dan stress
Dalam rapat kabinet terbatas di Istana Bogor Presiden Joko Widodo telah memerintahkan seluruh menteri terkait mencari solusi untuk menggenjot beragam komoditi ekspor.
Peninfkatan ekspor itu juga diharapkan mampu menjaga stabilitas nilai tikar Rupiahbterhadap dolar AS yang sejak Jani hingga Agustus ini terus melemah hingga ke angka 14.600 per dolar AS.
Presiden juga telah mengingatkan para menterinya untuk tidak terlalu banyak rapat tapi minim aksi. Para.menteri diperintahkan memperbanyak implementasi sebagai solusi memperkuat nilai Rupiah. (Ismafi/Syam S)