Hizbullah: Pernyataan Bodoh Trump, Akhir Dari Keberadaan Israel
Selasa, 12 Desember 2017, 10:05 WIBBisnisews.id - Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon Hasan Nasrallah sampaikan pernyataan perdananya pasca pengakuan Presiden Amerika Donald Trump soal Yerusalem.
Nasrullah tiba-tiba muncul ditengah-tengah para demonstran Beirut Lebanon yang mengecam sikap Trump. Dikatakan, pernyataan bodoh trump, merupakan akhir dari keberadaan Israel. Pihaknya akan mengalihkan dan fokus membela rakyat Palestina.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (12/12/2017), dalam setahun terakhir ini, kelompok Hizbullah sukses menumpas Negara Islam Irak dan Surih (ISIS) di Suriah dan Lebanon.
Selanjutnya kelompok Hizbullah akan fokus membela Palestina merebut hak-haknya yang dirampas Israel. Menurut Nasrallah, keputusan Trump merupakan tindakan agresi yang bertujuan untuk menelanjangi hak-hak rakyat Palestina.
Nasrallah meminta sekutu-sekutunya bergerak bersama, menerapkan strategi "berafiliasi di lapangan" dalam menghadapi Israel. Seluruh elemen perjuangan diminta untuk bahu membahu menghadapi Israel.
Nasrallah juga meminta semua pihak terus melakukan demonstrasi menentang langkah AS sebagai bentuk penentangan terhadap AS dan Israel serta pembelaan kepada rakyat Palestina.
Seperti diketahui, Minggu (10/12/2017) demonstrasi pecah di depan kedutaan besar AS di Lebanon. Sempat terjadi bentrokan antara demontran dan pihak keamanan.
Secara demografis, Lebanon adalah "rumah" bagi lebih dari 450.000 pengungsi dan warga keturunan Palestina. Jumlah mereka hampir mencapai 10 persen dari populasi Lebanon.
Israel pernah berperang melawan Hizbullah di Lebanon pada tahun 2006. Dalam perang itu, Israel kalah dan menarik pasukannya dari Lebanon selatan. Ini mengakhiri pendudukan 22 tahun Israel atas wilayah tersebut. (Syam S)