IATA Bermitra Dengan Singapura Bangun Pusat Penelitian
Kamis, 08 Februari 2018, 00:02 WIBBisnisnews.id - Asosiasi Angkutan Udara Internasional (IATA) dan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) mengumumkan penandatanganan memorandum kerjasama untuk membentuk Pusat Penelitian Prediktif Analitik Global (SPARC) di Singapura.
Memorandum tersebut ditandatangani oleh Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO IATA, dan Kevin Shum, Direktur Jenderal CAAS.
SPARC akan menggunakan analisis prediktif untuk mengidentifikasi bahaya keselamatan penerbangan dan menilai risiko lewat pemanfaatan penelitian di Singapura, informasi penerbangan operasional dan informasi keselamatan berdasarkan IATA's Global Aviation Data Management (GADM).
Pengguna di seluruh komunitas penerbangan dapat bekerja sama di tingkat sistem untuk menangani dan menerapkan langkah-langkah keselamatan untuk mengurangi risiko, atau bahkan mencegah terjadinya bahaya.
Fokus pertama SPARC adalah keamanan landasan pacu yang merupakan kategori kecelakaan paling sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir, menurut analisis IATA.
"Keselamatan adalah prioritas tertinggi penerbangan dan semua pemangku kepentingan berkomitmen untuk membuat terbang lebih aman. Proses penyidikan kecelakaan akan terus menjadi alat mendasar dalam meningkatkan keselamatan. Namun, seiring jumlah kecelakaan menurun, kita perlu mengambil sistem berbasis data, pendekatan prediktif untuk mencegah kecelakaan, termasuk menganalisis lebih dari 10.000 penerbangan yang beroperasi setiap hari. Pemerintah Singapura dan CAAS telah menjadi mitra kuat IATA dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka melalui SPARC untuk membantu penerbangan keamanan ke tingkat yang lebih tinggi lagi, "kata de Juniac.
Mencapai pendekatan mutakhir terhadap manajemen risiko keselamatan penerbangan dalam inisiatif SPARC akan memerlukan perubahan pola pikir. Konsultasi dan kolaborasi yang luas dalam berbagi pengetahuan akan mengidentifikasi aplikasi informasi keselamatan yang paling efektif.
Dari rilis resmi IATA, dalam beberapa bulan mendatang, tim proyek SPARC akan bekerja sama dengan industri dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan model prediksi keselamatan untuk memastikan bahwa output yang dihasilkan memenuhi kebutuhan industri saat ini dan masa depan. (marloft)