IATA Digitalisasi Rantai Pasokan Barang Berbahaya
Jumat, 16 Maret 2018, 11:27 WIBBisnisnews.id - Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) telah mengambil langkah signifikan dalam melakukan digitalisasi rantai pasokan barang berbahaya lewat penerapan standar Deklarasi Barang Berbahaya (e-Dangerous Goods Declaration / eDGD).
Standar elektronik untuk mengelola Deklarasi Barang Berbahaya (DGD) meningkatkan inisiatif digitalisasi dan berbagi data industri.
Manfaat penerapan e-DGD dengan tata kelola data yang jelas mencakup transparansi, ketertelusuran dan kualitas data, akan meningkatkan efisiensi proses dan mengurangi kesalahan dan penundaan.
E-DGD dikembangkan melalui Konferensi Layanan Kargo IATA dengan dukungan dari Air France KLM Cargo, Lufthansa Cargo, Swiss WorldCargo dan Cargologic yang memberikan masukan tentang apa yang industri butuhkan.
Kepala kargo global IATA, Glyn Hughes mengatakan: "E-DGD menunjukkan komitmen industri kargo udara untuk memodernisasi proses. Tantangannya sekarang adalah implementasi sehingga manfaatnya dapat direalisasikan oleh rantai pasokan dan pelanggan kami. "
Wakil presiden direktur Air France Cargo, Elisabeth Herelier mengatakan: "Dengan menggunakan prinsip berbagi data, DGD membawa peluang baru untuk otomatisasi lebih lanjut dan eksplorasi kecerdasan buatan dalam proses transportasi udara."
"Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan kualitas, transparansi, efisiensi dan kepuasan pelanggan. Air France-KLM Cargo dengan bangga menjadi salah satu inspirator dan arsitek dari pencapaian ini," tambahnya dikutip dari Air Cargo Week. (marloft)