Indonesia Tertarik Magnet Pasar Turkmenistan
Minggu, 05 Februari 2017, 18:42 WIBBisnisnews.id - Turkmenistan dan Indonesia mempertimbangkan peluang kerjasama di bidang energi, pariwisata dan pendidikan, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Turkmen.
Selama pertemuan resmi di Ashgabat, delegasi Indonesia diwakili oleh Duta Besar Indonesia untuk Turkmenistan, Octavino Alimudin.
Dalam pembahasan perdagangan dan kerjasama ekonomi, kedua belah pihak mencatat pentingnya mengorganisir pertemuan pengusaha antar negara. Dan juga menyatakan minat untuk membangun hubungan antar-parlemen dan antar-partai. Indonesia telah lama memiliki ketertarikan di pasar Turkmen.
Pada pertengahan 1990-an, Indonesia Petroleum Ltd (INPEX) memperoleh saham di konsorsium pipa gas untuk proyek pipa dari Turkmenistan ke Pakistan. Namun, proyek ini ditangguhkan karena masalah angkutan yang tidak stabil di wilayah Afghanistan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ashgabat dan Islamabad menghidupkan kembali proyek ini dengan Asian Development Bank (ADB) yang membiayai analisis kelayakan. Ketertarikan India sebagai pembeli gas Turkmenistan, meningkatkan kemungkinan pelaksanaan proyek transnasional ini.
Proyek pipa gas Turkmenistan - Afghanistan - Pakistan - India (TAPI) bertujuan untuk membawa gas alam dari Gylkynish dan ladang gas yang berdekatan di Turkmenistan ke Afghanistan, Pakistan dan India.
ADB bertindak sebagai fasilitator dan koordinator proyek. Studi kelayakan mengusulkan untuk meletakkan pipa sepanjang 1,680 km dengan diameter 56 inci.
Desain ini memiliki kapasitas sebesar 3,2 miliar kaki kubik gas alam per tahun (bcfd) dari Turkmenistan melalui Afghanistan dan Pakistan sampai perbatasan ke Pak-India. Pembangunan pipa gas Turkmen ini telah dimulai pada Desember 2015 dan produksi pertama diharapkan keluar di 2020. (marloft)