Indonesia Unjuk Gigi Pada Negara ASEAN Soal Kemajuan Perkeretaapian
Selasa, 03 September 2024, 13:59 WIBBISNISNEWS.id - Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan para delegasi ASEAN Railway CEO Conference (ARCEOs’ Conference) dapat memberikan masukan dan tukar informasi terkait moda transportasi umum berbasis rel.
Bertukar pengalaman dalam bidang teknologi dan pengelolaan perkeretaapian saat ini menjadi sangat strategis.
Saat ini sektor perkeretaapian di Indonesia mengalami perkembangan sangat signifikan, terutama setelah dioperasikannya Kereta Cepat " Whoosh" Jakarta-Bandung.
Penegasan itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dihadapan delegasi ARCEOs’ Conference ke- 44 di Bandung, Selasa (3/9/2024).
Dijelaskan, dalam hal perkeretaapian perkotaan, Indonesia tengah berupaya memperluas jaringan MRT dengan pembangunan yang sedang berlangsung ditambah LRT Jabodebek, dan yang terbaru adalah Autonomous Rail Transit di Nusantara sebagai Ibu Kota Negara berikutnya.
Jalur-jalur ini, kata Menhub, akan melengkapi jaringan kereta api perkotaan yang ada di Jakarta dan diharapkan dapat menjadi solusi bagi mobilitas masyarakat.
Pada kesempatan itu, Menhub bersama CEO PT KAI (Persero) dan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin membuka secara resmi q ASEAN Railway CEO Conference ke-44 di Bandung yang menandai dimulainya kegiatan tersebut selama empat hari (2-5 September 2024).
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan para pembicara terhormat lainnya untuk berbagi pandangan saya mengenai tema yang sangat tepat waktu dan relevan bagi sektor perkeretaapian kita tercinta ini," ungkap Menhub
" Kita semua berharap dapat memperoleh masukan yang sangat berharga dan mudah-mudahan kita dapat saling berbagi wawasan pada hari ini," ungkapnya .
CEO PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan bahwa keluaran dari ARCEOs’ Conference ke-44 ini adalah untuk memperkuat hubungan dan kerja sama antara operator perkeretaapian dan para pelaku industrinya di ASEAN.
Didiek menegaskan bahwa bersama mereka dapat mencapai sesuatu yang lebih banyak dan benar-benar mewujudkan semangat ASEAN yakni saling menguntungkan, kesuksesan bersama, da ketahanan bersama atas berbagai tantangan yang datang.
"Tahun ini, tema kita adalah 'Driving Sustainability with Digital Innovation'. Kami meyakini tema ini berangkat dari tantangan global yang kita hadapi, termasuk kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi operasional, dan memenuhi kebutuhan meningkatnya permintaan akan pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan. Apalagi perkembangan teknologi dan perubahan permintaan pelanggan memainkan peran penting dalam pembentukan fokus kita," ucap Didiek.
Konferensi perubahan iklim 2023 (COP28), menandai titik balik bagi Asia Tenggara, dengan hampir seluruh negara ASEAN berkomitmen terhadap net zero emission yang mencakup 91 persen keluaran karbon di wilayah tersebut, yang untuk perkeretaapian, hal ini diterjemahkan menjadi sebuah urgensi untuk menyelaraskan operasi dengan tujuan tersebut
"Dengan inovasi digital, kita dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi jejak karbon, dan berkontribusi pada transisi menuju perekonomian rendah karbon," ujarnya.
Selama empat hari ARCEOs Conference ke-44, Didiek mengatakan mereka akan akan terlibat dalam diskusi tentang topik-topik penting, bertukar gagasan, dan menyempurnakan strategi demi masa depan berkelanjutan industri perkeretaapian, dengan fokus khusus pada ASEAN.
"Kami juga bersemangat untuk menawarkan pada para hadirin pengalaman budaya yang menampilkan keindahan dan tradisi Indonesia. Seperti pertunjukan budaya dan tarian tradisional dengan masakan asli Jawa. Tur ke Gunung Tangkuban Perahu, menjajal Whoosh yang menawarkan pemandangan menakjubkan.(*/syam)