Inflasi Bulan Maret 2020 Sebesar 0,10 Persen, Ini Penyumbangnya
Rabu, 01 April 2020, 15:41 WIBBisnisNews.id -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data laju inflasi Maret 2020 terjadi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,72. Laju inflasi didorong kenaikan harga emas perhiasan, telus ayam ras, cabai merah, cabe rawit di berbagai kota di Tanah Air.
Infasi bulan maret lebih rendah dari kondisi bulan Februari sebesar 0,13 persen. "Artinya, harga barang dan jasa di sebagian besar Indoesia masih baik dan terkendali. Kalaupun ada kenaikan, relatif kecil dan bisa diatasi dengan baik. Dari 90 kota yang dibantu, mayari tas atau 47 kota justru mengalami deflasi," jelas Suharyanto.
"Dari 90 kota IHK di Indonesia, 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 104,20 dan terendah terjadi di Pekanbaru, Surakarta, dan Surabaya masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,40; 103,76; dan 104,26," kata Kepala BPS K.Suahriyanto melalui video confenrence di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79 dan terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,40. "Deflasi terbesar disumbang oleh penurunan harga tiket pesawat terbang, KA dan harga besar karena sudah mulai masuk masa panen," jelas Suhariyanto.
Menurut Suhariyanto, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2020 sebesar 0,76 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,96 persen.
Komponen inti pada Maret 2020 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2020 sebesar 0,61 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,87 persen.(helmi)