Iran Tolak Modifikasi Kesepakatan Nuklir 2015
Minggu, 14 Januari 2018, 15:51 WIBBisnisnews.id - Iran pada hari Sabtu 13 Januari menolak memodifikasi kesepakatan nuklirnya, setelah Presiden AS Donald Trump menuntut langkah-langkah baru untuk menjaga agar kesepakatan tetap berjalan.
"Iran tidak akan menerima amandemen apapun dalam kesepakatan ini, baik sekarang atau di masa depan, dan tidak akan membiarkan masalah lain dikaitkan dengan JCPOA (nama teknis kesepakatan 2015)," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan
Trump kembali meringankan sanksi nuklir pada hari Jumat (12/1) namun meminta Eropa bekerja dengan Amerika Serikat untuk memperbaiki kekurangan kesepakatan tersebut, atau Amerika Serikat akan menarik diri.
Dia mengatakan kesepakatan baru tersebut harus mengekang program rudal Iran dan memasukkan larangan permanen pada pabrik nuklir Iran serta menghapus tanggal kadaluwarsa.
Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kesepakatan 2015 tidak dapat dinegosiasikan kembali.
"JCPOA tidak dapat dinego lagi. Daripada mengulangi retorika, AS harus menyesuaikan diri sepenuhnya, sama seperti Iran," Zarif men-tweet setelah pidato Trump.
Iran berpendapat bahwa sanksi AS terus-menerus terhadap wilayah non-nuklir seperti hak asasi manusia dan uji rudal telah secara efektif menghalangi Iran memperoleh keuntungan finansial yang diharapkan dari kesepakatan tersebut.
Dkutip dari AFP, Zarif mengatakan bahwa sikap agresif Trump dan Iran terhadap kesepakatan tersebut telah melanggar komitmen untuk menahan diri dari kebijakan yang secara khusus ditujukan untuk mempengaruhi normalisasi hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Iran sesuai kesepakatan. (marloft)