ISIS Dan Perubahan Iklim Dianggap Sebagai Ancaman Utama
Rabu, 02 Agustus 2017, 00:18 WIBBisnisnews.id - 38 negara yang disurvei mengidentifikasi ISIS dan perubahan iklim sebagai ancaman utama terhadap keamanan nasional, menurut survei Pew Research Center terbaru. Survei tersebut menanyakan sekitar delapan kemungkinan ancaman.
ISIS disebut sebagai ancaman utama di 18 negara yang disurvei, kebanyakan terkonsentrasi di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Amerika Serikat. Sejumlah besar negara ini mengalami serangan teroris mematikan oleh kelompok militan Islam tersebut.
Di 13 negara, kebanyakan di Amerika Latin dan Afrika, publik mengidentifikasi perubahan iklim global sebagai ancaman paling utama. Ini adalah kekhawatiran peringkat kedua di banyak negara lain yang disurvei.
Serangan cyber dari negara lain dan kondisi ekonomi global disebut sebagai ancaman utama oleh median global masing-masing 51 persen. Serangan cyber menjadi perhatian utama di Jepang dan perhatian tertinggi kedua di A.S., Jerman dan Inggris, di mana telah terjadi sejumlah serangan profil tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Orang-orang di Yunani dan Venezuela memandang ekonomi internasional sebagai ancaman utama bagi negara mereka, mencerminkan perjuangan ekonomi negara-negara ini dalam beberapa tahun terakhir. Banyak negara yang disurvei di Timur Tengah dan Amerika Latin menyebut gejolak ekonomi sebagai perhatian terbesar kedua mereka.
Masuknya pengungsi yang mendapat perhatian khusus di Eropa pada tahun 2016, dipandang sebagai ancaman besar dengan rata-rata 39 persen di 38 negara. Untuk Hungaria, pengungsi menjadi ancaman utama.
Secara global, rata-rata sekitar sepertiga negara melihat kekuatan dan pengaruh AS, Rusia atau China sebagai ancaman utama. Pengaruh Amerika adalah perhatian utama di Turki. Korea Selatan dan Vietnam, kekuatan dan pengaruh China sebagai ancaman utama. Sementara kekhawatiran akan Rusia paling parah terjadi di Polandia.
Asia Pasifik
Di tujuh negara Asia-Pasifik yang disurvei, rata-rata 62 persen melihat ISIS sebagai ancaman utama dan 61 persen menganggap perubahan iklim global. Sekitar separuh wilayah ini melihat serangan cyber dan kekuatan China sebagai tantangan utama. Hanya sedikit yang sangat memperhatikan ekonomi global, pengungsi atau kekuatan Amerika dan Rusia.
Namun, penilaian terhadap ancaman cenderung bervariasi di seluruh wilayah. ISIS dipandang sebagai ancaman utama di Indonesia, Filipina dan India. Meskipun ISIS juga menduduki puncak daftar di Australia, ada kekhawatiran yang sama tentang perubahan iklim sebagai ancaman utama. Orang Jepang paling khawatir dengan serangan cyber dari negara lain. Korea Selatan dan Vietnam menilai kekuatan dan pengaruh China sebagai ancaman utama yang dihadapi negara mereka.
Kekhawatiran tentang pengungsi dari negara-negara seperti Irak dan Suriah, serta kekuatan dan penguasaan Rusia, dinilai cukup rendah di wilayah Asia Pasifik. Kekhawatiran tentang kekuatan dan pengaruh A.S sangat bervariasi. Mayoritas di seluruh Korea Selatan, Jepang dan Indonesia melihat kekuatan Amerika sebagai ancaman utama.
Khusus Indonesia, 74 persen menganggap ISIS sebagai ancaman utama. Diikuti oleh perubahan iklim (56%), serangan cyber (52%), kondisi ekonomi global (58%); jumlah pengungsi (43%), pengaruh AS (55%), pengaruh Rusia (35%) dan pengaruh China (43%). (marloft)