Jalan Tol Layang Japek Dilengkapi Alat Keselamatan, Ini Datanya
Senin, 23 September 2019, 07:48 WIBBisnisNews.id -- Direktur PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono selaku operator Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau jalan layang menjelaskan, pihaknya telah melengkapi jalan titu dengan berbagai fasilitas dan alat-alat keselamatan bagi penggunanya. Jadi calon pengguna jalan layang itu tak perlu khawatir semua dipastikan selamat dan aman digunakan.
Ke depan, jal tol Japek elevated akan ada disiapkan delapan titik emergency opening yang dilengkapi dengan tangga darurat untuk mengakomodir kebutuhan darurat pengguna jalan. “Untuk pengoperasian di akhir tahun ini kami siapkan delapan titik emergency opening dan tangga darurat," kata Djoko di Bekasi, kemarin.
Setelah itu, lanjut dia, pihaknya juga masih akan melengkapinya dengan membangun empat emergency bay (parking bay untuk keadaan darurat) serta dua emergency exit.
Jalan tol layang Japek ini dibangun untuk mengatasi kepadatan lalu lintas khususnya dari Jakarta ke arah timur seperi Bandung, Semarang, Yogyakarta sampai Surabaya. Selama ini, tol Jakarta-Ciampek sudah terlalu padat. Apalagi sejak ada proyek pembangunan fisik secara bersamaan di ruas tol Japek itu.
Seperti diketahui, tol Jakarta-Cikapek elevated ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia ini diharapkan dapat mempercepat perjalanan Jakarta – Bandung. Selama ini, jalan tol Japek menjadi titik kemacetan yang paling parah dari Jakarta menuju ke arah timur.
“Harus dipersiapkan strategi agar distribusi pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek bisa merata lewat di atas dan di bawah. Ditambah lagi, jika pekerjaan konstruksi sudah selesai, maka pekerjaan yang mengganggu perjalanan pun sudah tidak ada. Jadi asumsi kita paling tidak 30 menit sampai 1 jam bisa bertambah lebih cepat,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, sebelumnya.
Menhub Budi juga menegaskan, operator jalan tol Japek Elecated agar memperhatikan keselamatan dan keamanan pengguna jalan diperhatikan lebih serius karena Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang minimal berada di ketinggian 6 meter di atas jalan tol di bawahnya.
“Persiapkan skenario yang mungkin terjadi di atas jalan tol ini sehingga ketika beroperasi kita sudah siap dengan antisipasi tindak lanjutnya. Jalan tol ini sepanjang 36 Km tidak ada rest area, walaupun memang sudah disiapkan beberapa mitigasi risiko yang sudah disiapkan oleh operator jalan tol,” tandas Menteri Budi.(helmi)