Jasa Marga Pastikan, Tol Japek Elevated Siap Dioperasikan Jelang Mudik Natal dan Tahun Baru 2020
Sabtu, 14 September 2019, 15:02 WIBBisnisNews.id -- Ini kbara baru bagi calum pemudik menjelang akhir tahun 2019, tujuan ke timur kota Jakarta. Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated akan segera selesai pembangunannya. Selanjutnya siap dilakukan uji beban dan uji laik jalan. Proses proyek Tol Japek Elevated itu sudah mencapai 97% dan akan segera selesai.
"Perkiraan kami, awal Oktober proyek sudah selesai. Selanjutnya dilakukan uji beban dan uji laik jalan, sebelum dioperasikan untuk masyarakat umum. Yang pasti, proyek itu harus dipastikan aman dan selamat jika dioperasikan," kata Corporate Secretary PT Jasa Marga, Tbk Dwimawan Heru Santoso di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, ada beberapa proyek jalan tol Jasa Marga yang dioperasikan akhir tahun ini. Mereka itu antara lain Tol Japek Elevated dan Tol JORR II Kunciran-Serpong. "Saat arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 mendatang, sudah bisa dioperasikan," jelas Heru saat dikonfirmasi BisnisNews.id di Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
Pengoperasian Jol Japek Elevated sepanjang 36 km akan menghubungkan simpang tol Cikunir sampai Karawang. Kehadiran Tol Japek Elevated ini diharapkan mengurangi bahkan menghilangkan kemacetan lalu lintas di ruas tol Japek selama ini.
"Pengguna jalan dari arah Jakarta menuju Cikampek, Bandung dan lainnya bisa melalui tol elevated. Sedang di tol bawah bisa digunakan mereka yang jarak dekat," papar Heru lagi.
Kini pihak Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah menggodok besaran tarif Tol Japek Elevated tersebut. Tarif tersebut harus ekonomis, dan bersaing sehingga masyarakat mau menggunakan jalan tol terbaru milik Jasa Marga itu.
Sementara Corporate Commnucation Jasa Marga Faiza Riani menambahkan, pembangunan fisik Tol Japek Elevated tinggal sekitar 3% saja. "Informasi dari lapangan, tinggal finishing, pengerasan serta menyambungkan beberapa ruas tertentu," kata dia.
Selanjutnya, akan dilakukan uji beban karena statusnya elevated atau jalan layang, jadi secara teknis sama dengan jembatan. Setelah itu, baru dilakukan uji laik operasi, oleh pihak yang berwenang.
"Proses uji beban dan uji laik jalan tersebut akan dilakukan tim gabungan dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan an. Ditjen Hubdat, BPJT dan lainnya. Jadi, hasil uji tersebut dipastikan akurasinya sebelum jalan dioperasikan," papar Faiza.
Rangkaian proses uji beban dan uji laik jalan diproyeksikan bisa dilakukan mulai pertengahan Oktober dan selesai November. "Dan, Desember sebelum arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020 sudah bisa dioperasikan," tegas Faiza.(helmi)